Daridesa.com | Purwakarta – Puluhan warga yang terkena dampak dari proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Desa depok dan Desa Sirnamanah Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Menggeruduk lokasi pengurugan tanah proyek KCIC di kampung curug. Selasa (18/02/2020).
Atini Salah satu warga Desa Sirnamanah mengaku keluarganya kelaparan karena mata pencaharian satu-satunya kini tertimbun urugan tanah yang dilakukan oleh pihak KCIC
“Segera bayar, sudah tiga kali tidak berhasil. Pemerintah yang justu malah merugikan kami sebagai rakyat kecil” Ujar Atini
Dia mengaku sudah tiga kali melakukan pertemuan tapi hingga saat ini tak ada realisasi ganti untungnya, sehari-hari Atin dan keluarganya mengaku hidup dengan berutang karena tidak memiliki penghasilan lain lagi selain bertani
“Saya minta dibayar per meternya Rp. 1 Juta, tapi pihak KCIC memintanya Rp. 50 per meternya. Ya kami tidak mengasih, tapi proyek ini malah berjalan terus, kalau engga di bayar kami rugi” Ujarnya.
Ditempat yang sama Iwan Warga Sirnamanah mengaku sawahnya seluah 9 patok atau 9×4 meter tertimbun tanah galian proyek KCIC ini
“Sejak agustus 2019 sampai sekarang belum dibayarkan. Kalau dihitung-hitung itu luas hektare yang terdampak 6 hektare dari 10 hektare seluruhnya”
Berdasarkan informasi, lahan yang tertimbun galian tanah proyek KCIC ini bukan hanya sawah melainkan saluran irigasi pun terputus. (Red)
Kabar dari desa | Membaca kampung halaman