Batang, daridesa.com – Seiring perkembangan restoran dan cafe di sepanjang jalan Pantai Utara Jawa (Pantura) Kaabupaten Batang, kolaborasi perlu disusun secara strategis demi kemajuan ekonomi masyarakat. Alternatif pendongkrak ekonomi dilakukan dengan menggandeng para pengusaha, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pantura dan pejabat publik melalui Java Talk sekaligus Grand Opening restoran Joglo Van Java yang bertempat di Joglo Van Java, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Minggu (5/5/2024) malam.
Java Talk didesain dengan upaya memberi inspirasi kepada masyarakat pengusaha mikro kecil menengah yang tengah merintis, bahwa suatu bisnis berkembang tidak berkaca dari latar belakang seseorang tapi tentang bagaimana strategi pengolahan pemanfaatan peluang dan hobi. Acara tersebut mengundang empat narasumber pengusaha Batang, yakni Ridho owner Sanjaya Retail, Bejo owner BJO Furniture, Ivan owner Batang Coffee dan Ryan owner Secondstore.
Dalam sambutan grand opening, Owner Joglo Van Java, Banu Himawan mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir dalam Javatalk dan Grand Opening Joglo Van Java. Tujuan dibuka restoran tersebut bukan diperuntukan perorangan. Akan tetapi, mengembangkan UMKM daerah Gringsing, Batang sehingga dapat membuktikan bahwa mampu menjadi desa yang berkembang di bidang kuliner.
Banu berharap, “Semoga bisa konsisten memberikan lapangan pekerjaan dan bermanfaat bagi masyarakat.”
Senada. Narasumber Java Talk, Ridho ungkap marketing sosial media merupakan strategi ampuh untuk meningkatkan branding image usaha suatu produk yang bertujuan mengenalkan kepada khalayak ramai. Selain itu, banyak metode marketing lain yang dapat dilakukan perintis usaha salah satunya mengadakan grand opening.
“Tidak harus mewah. Paling utama esensi mengenalkan produk usaha dapat tersebar luas ke masyarakat umum,” ujar owner Sanjaya Retail tersebut.
Ia menambahkan, banyak sekali modal yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat perintis. Salah satunya pemanfaatan limbah kayu kemudian diproduksi menjadi produk karya yang dilakukan oleh Bejo, owner BJO Furniture. Lebih dari itu, usaha dapat terencana secara terstruktur jika menyusun masing-masing jobdesk, menciptakan Standard Operating Procedure (SOP) guna mengatasi kebangkrutan, pengelolaan keuangan dan melatih wicara publik untuk menarik konsumen.
Owner Batang Caffee, Ivan mengatakan dalam penyampaian management bisnis di bidang kopi, Kabupaten Batang memiliki potensi mengembangkan daerah dalam bidang pertanian. Salah satu hal diminati oleh generasi sekarang adalah bidang perkopian, guna menghasilkan biji kopi berkualitas maka perlu pengolahan yang terencana dan terstruktur secara matang, termasuk berdayakan petani kopi.
“Menejemen konsultan profesi kompetensi barista tidak kalah penting agar konsumen merasakan kenikmatan kopi asli petani Batang,” pungkasnya.
Penulis: Septy Aisah
Berita Dari Desa | Membaca Kampung Halaman