Jurnal Warga, daridesa.com – Di masa pandemi, pembelajaran dilaksanakan secara daring yang biasa kita kenal degan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Hal ini berdampak pada penurunan literasi baca tulis siswa. Karena itulah guru perlu berupaya untuk memberikan pembiasaan literasi.
Dalam program KKN Tematik 2021 Universitas Pendidikan Indonesia menjunjung tema kuliah kerja nyata tematik literasi dan rekognisi program merdeka belajar kampus merdeka-pusat prestasi nasional. Dalam hal ini, saya memberikan pendampingan kepada 12 siswa SDN Wanutunggal secara daring.
Dari 12 siswa yang saya dampingi, 4 diantaranya mengalami penurunan literasi baca tulis. Mereka membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengolah informasi, memahami maksud dari suatu bacaan, menanggapi soal latihan, dan cenderung pasif selama pembelajaran daring.
Menurut Sri Iswati, S.Pd.SD, wali kelas 6 sekaligus guru SDN Wanutunggal, ada beberapa faktor yang menjadi alasan penurunan literasi baca tulis siswa kelas 6 selama daring. Salah satunya adalah kebiasaan siswa untuk tidak suka membaca.
Siswa seringkali malas untuk membaca dikarenakan teks terlalu banyak dan tidak menarik. Selain itu, pembimbingan orang tua juga menjadi faktor pendukungnya. Beliau juga mengungkapkan fakta menarik, dimana banyak siswa lebih memilih bergantung pada Google tanpa mau memahami makna soal yang ada.
Jadi, sering kali siswa menjawab pertanyaan latihan dengan jawaban yang nyeleneh dan tidak ada hubunganya dengan soal sama sekali.
Karena itu sekolah berupaya meningkatkan literasi baca tulis siswa melalui gerakan gemar membaca dan penerapan literasi dalam pembelajaran secara daring.
Selama kegiatan KKN Tematik 2021 Universitas Pendidikan Indonesia, Mahasiswa akan bekerja sama dengan guru untuk meningkatkan literasi baca tulis siswa, khususnya siswa kelas 6 yang saya dampingi. Dengan kerjasama program sekolah dan program mahasiswa, diharapkan dapat membantu meningkatkan literasi baca tulis siswa SDN Wanutunggal.
Dalam penerapannya, gerakan gemar membaca dari SDN Wanutunggal dilakukan di luar jam pembelajaran dimana siswa dapat memilih bacaan yang mereka miliki atau yang mereka inginkan. Siswa juga dapat diarahkan untuk menggunakan aplikasi gratis yang berisi buku-buku bacaan.
Untuk meningkatkan literasi baca tulis ini, perlu adanya kerja sama dari pihak guru dan orang tua. Guru akan membimbing dan menerapkan literasi baca tulis dalam pembelajaran. Siswa akan diajak untuk terbiasa membaca bacaan, memahami bacaan, dan dapat menulis serta mengembangkan pemahamannya. Karena itulah, keaktifan siswa dalam pembelajaran perlu diawasi.
Tidak hanya guru yang mengawasi, namun orang tua siswa juga ikut berperan dalam memantau perkembangan anaknya. Semua itu akan lebih efisien jika orang tua dan guru bekerjasama dalam upaya peningkatan literasi baca tulis siswa selama pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran dengan menerapkan literasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memberikan bacaan pembelajaran yang dibuat menarik, ringkas, atau mengambil bacaan bergambar sebagai awal untuk menarik perhatian siswa.
Lalu mengajak siswa berdiskusi, mencari kata sukar, menulis kembali pemahaman, mengembangkan pemahaman, dan lain-lain.
Penulis: Arisia Seisti Ariffany
Jojor Renta Maranatha, M.Pd.