Daridesa.com | Subang – New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona, tidak terkecuali para seniman kini harus mau beradaptasi dengan cepat.
Seiring perubahan akibat pandemi corona ini, sejumlah karya seni yang biasanya tersaji di ruang pameran, diatas pangung pertunjukan kini tidak bisa lagi dinikmati secara langsung.
New normal telah mendorong para seniman untuk memikirkan ruang ekspresi baru, sebagai bagian dari tanggung jawab moralnya terhadap masyarakat.
Salah satu seniman yang mencoba hal tersebut adalah Ayi G Sasmita dan rekan seniman lainnya, pembacaan puisi yang setadinya biasa mereka lakukan diatas panggung, kini di alih wahanakan kedalam media virtual, dengan tajuk “Tadarus Puisi Virtual”
Secara teknis konsep ini mengharuskan pembacaan puisi secara bergiliran, setiap peserta yang terlibat dapat bagian satu sampai dua bait puisi, kemudian melalui proses editing disatukan menjadi sebuah dokumentasi video yang telah ditambahkan elemen musik, gambar ilustrasi atau elemen estetik lainnya sesuai kebutuhan.
Dihubungi via telepon selular Ayi G Sasmita menuturkan, Ini sebenarnya salah satu bentuk kerinduan saya terhadap panggung, lalu saya coba tawarkan gagasan ini kepada kawan-kawan lainnya, dari berbagai daerah, Santi Nurjanah (Bandung), Robby Kumis Gunawan (Cimahi) Hendrik Agustian (Karawang), Asep Kusmana (Subang) Trisna Gobler (Subang) Rasta Doyeng (Subang), Yogi Arya ( Subang), Rosmayani (Subang), Irsadatun Ni’mah (Karawang), Dali Gandara (Sumedang), Anissa Oktaviani (Majalengka) Komara Comenk (Indramayu). Ujarnya, Selasa (26/05/20)
“Responya positif, mulailah saya kirimkan sebuah puisi yang saya tulis sendiri judulnya adalah Tidurlah Dalam selimut Sunyi, ini berbicara seputar situasi dan kondisi pandemik saat ini.
Senada dengan Rasta Doyeng dari Forum Komunikasi Teater Subang, “ Saya sangat menyambut baik, gagasan tadarus puisi virtual ini meskipun serasa ada yang hilang, yakni keterlibatan emosi langsung antara penonton dan pembaca puisi namun, bagi saya tetap berkaya lebih baik daripada diam tanpa karya “
Tadarus Puisi Virtual ini rencananya akan dibuat berseri, dan akan melibatkan lebih banyak lagi elemen masyarakat lainnya seperti tokoh publik, pelajar, mahasiswa dan beragam profesi yang terdampak covid 19.
“Bagi yang penasaran bentuknya seperti apa, silahkan untuk berkunjung ke chanel youtube Ayi G Sasmita (Tidurlah Dalam Selimut Sunyi; Ayi G Sasmita)”. (Red)