New Normal, Pelaku Seni di Purwakarta minta Bupati agar Mengizinkan lagi Event

New Normal, Pelaku Seni di Purwakarta minta Bupati agar Mengizinkan lagi Event

Daridesa.com | Purwakarta – Keputusan Pemerintah terhadap pemberlakuan status New Normal atau tatanan kehidupan baru, ditengah masih terus mewabahnya COVID-19 menjadi angin segar bagi setiap pelaku seni yang kemarin terkena dampak akibat diberlakukannya Pembatasa Sosial Besar-besarana (PSBB).


Salah satu pelaku seni yang menjadikan harapan terhadap pemberlakuan atau penerapan status new normal adalah artis pengisi acara setiap kegiatan atau event.

Seiring keputusan penerapan status new normal, tak terkecuali yang akan menerapkan adalah Kabupaten Purwakarta. Sebelumnya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyampaikan wilayahnya siap menerapakan rencana new normal pada 7 Juni 2020 mendatang.

Namun, pemerintah daerah mengaku masih menunggu petunjuk teknisnya dari pemerintah pusat dan provinsi.

Dengan penerapan tersebut, diharapkan pemerintah ikut pula mengizinkan aktivitas kegiatan-kegiatan yang terkena dampak akibat seperti pelaksanaan pesta pernikahan sehingga setiap pengisi atau pelaku seni yang terlibat dalam kegiatan tersebut bisa beraktivitas kembali agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Selama penerapan PSBB dan pembatasan terhadap kegiatan yang melibatkan orang banyak seperti pesta pernikahan, maka seiring pembatasan tersebut, kami selaku pelaku seni yang hanya mengandalkan kegiatan tersebut menjadi kehilangan mata pencaharian” kata Amel Vallen Selaku pemilik Zebred Project Selasa, (2/6/2020).

Amel menambahkan, sekurang-kurangnya atau paling sedikit dalam setiap kali event baik pesta pernikahan atau kegiatan lainnya akan melibatkan banyak di dalamnya.

Hal tersebut sudah cukup jelas berimbas pada kegiatan perekonomian, terlebih untuk pekerja seperti kami yang kesehariannya memang menggantungkan kehidupannya pada aktivitas tersebut.

Sebagai yang mewakali rekan-rekan yang seprofesi dalam pelaku seni atau pengisi setiap kegiatan seperti pesta pernikahan atau event lainnya, ia mempunyai harapan agar pemerintah bisa dengan segera mengizinkan kembali digelarnya pesta pernikahan atau pun berbagai kegiatan yang sebelumnya dibatasi akibat pemberlakukan PSBB. Dan ia pun tidak keberatan dan akan mentaati protocol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,

“Kita akan tetap memutahi anjuran-anjuran yang diberlakukan oleh pemerintah, jika aktivitas kami dalam mengisi acara atau kegiatan bisa dizinkan kembali ,” pungkasnya. (Dedih)

Berita dari desa | Membaca kampung halaman

ARTIKEL TERKAIT
Mahasiswa STIEB Perdana Mandiri Antusias Ikuti Kelas Jurnalistik, Tingkatkan Literasi dan Kepekaan Sosial

Mahasiswa STIEB Perdana Mandiri Antusias Ikuti Kelas Jurnalistik, Tingkatkan Literasi dan Kepekaan Sosial

Siswi SD Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Pulang Sekolah di Purwakarta

Siswi SD Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Pulang Sekolah di Purwakarta

Merdeka Belajar, Tapi Belum Bisa Membaca

Merdeka Belajar, Tapi Belum Bisa Membaca

PMII Purwakarta Desak Solusi Adil bagi Warga Tergusur Tanah Negara

PMII Purwakarta Desak Solusi Adil bagi Warga Tergusur Tanah Negara

Seragam Sama, Nasib Tak Sama: Mempertanyakan Keadilan di Balik Wajib Belajar 9 Tahun

Seragam Sama, Nasib Tak Sama: Mempertanyakan Keadilan di Balik Wajib Belajar 9 Tahun

UMKM Mamprang Resmi Dimulai, Dorong Digitalisasi UMKM Purwakarta Lewat Konten Kreatif

UMKM Mamprang Resmi Dimulai, Dorong Digitalisasi UMKM Purwakarta Lewat Konten Kreatif