Tips Merawat Tanaman di Musim Penghujan

Tips Merawat Tanaman di Musim Penghujan

Pertanian, daridesa.com – Musim hujan masih akan terus berlangsung hingga bulan Februari mendatang. Pada dasarnya semua jenis tumbuhan akan membutuhkan air dalam keberlangsungan proses perkembangnya. Tetapi air yang melebihi kapasitas dari tanaman itu sendiri menyebabkan rentannya kematian pada tanaman.

Selain itu curah hujan yang tinggi dan terjadi terus menerus juga dapat menimbulkan penyakit untuk tanaman itu sendiri karena cuaca yang dingin sehingga kelembaban udara menjadi tinggi yang berakibat resiko terkena hama nya pun lebih besar.

Qisthy Arinal Haq selaku founder disemai mengatakan dalam diskusi virtual kelas daridesa yang diadakan oleh daridesa.com “Bahwa saat musim penghujan tanaman lebih rentan terkena hama”

“Melakukan semaian puluhan tanaman bunga matahari saat musim penghujan untuk penyediaan stok bibit tanaman hanya tersisa dua tanaman bunga matahari yang tumbuh, sisanya habis oleh hama”, ucap Qisthy kembali.

Untuk mengurangi hal tersebut Qishty memberikan tips merawat tanaman saat musim penghujan untuk sobat daridesa semua yang sudah dan akan mencoba bertani dipekarangan:

1. Kenali jenis tanaman yang akan dibudidayakan dipekarangan. Minimal jenis tanaman tersebut dapat bertahan dalam kondisi cuaca ekstrim seperti curah hujan yang tinggi.

2. Hindari menyemai disaat musim penghujan karena resiko terkena hamanya lebih tinggi.

3. Sering melakukan pemeriksaan pada media tanam. Apalagi untuk tanaman yang ditanaman didalam pot, ketika curah hujan yang tinggi tidak dapat dipungkiri terjadinya genangan air akibat media tanam sudah tidak mampu menampung air (jenuh) yang akan mengakibatkan kematian atau layu pada tanaman.

Disemai merupakan salah satu toko penyedia bibit tanaman buah dan kedepannya juga akan fokus dalam penyediaan tanaman herbal yang dikembangkan oleh Qisthy Arinal Haq, pemudi asal Garut lulusan S1 yang mengambil jurusan Agribisnis di salah satu universitas negeri di Bandung.

“Dengan adanya disemai, saya ingin mengajak teman-teman semua untuk dapat bertani bersama-sama dan menularkan bahwa bertani itu menyenangkan dan membahagiakan, juga sebagai investasi untuk anak cucu kita”, ujar Qisthy.

Kedepannya lanjut Qisthy, disemai ingin fokus dalam proses pembudidayaan hulu sampai hilir, sehingga teman-teman yang membeli produk tanaman dari disemai dapat merasakan dan mengetahui manfaatnya untuk dijadikan sebagai produk turunan seperti minuman herbal”, ucapnya kembali.

Qisthy yang memulai bertani karena hobi ini melanjutkan bahwa, “Bertani dipekarangan dengan lahan yang sempit bukan halangan karena dapat diatasi dengan menggunakan tabulapot, selain itu sebagai alternatif ketahanan pangan keluarga juga apabila dikelola dengan baik dapat menghasilkan pendapatan”, tutupnya pada kelas daridesa. (Is)

Berita dari desa | Membaca kampung halaman

ARTIKEL TERKAIT
Solusi Konkret Pangan Bergizi, GENPI Jawa Barat luncurkan Program Budidaya Jamur Modern di Purwakarta

Solusi Konkret Pangan Bergizi, GENPI Jawa Barat luncurkan Program Budidaya Jamur Modern di Purwakarta

“Sorak Riuh Bumi Pertiwi”: Kolaborasi Bukan Biasa, Anak Muda Purwakarta Tunjukkan Jalan Baru

“Sorak Riuh Bumi Pertiwi”: Kolaborasi Bukan Biasa, Anak Muda Purwakarta Tunjukkan Jalan Baru

HIMAMEN Mengabdi: Langkah Nyata Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat

HIMAMEN Mengabdi: Langkah Nyata Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat

Sorak Riuh Bumi Pertiwi, Ekspresi Damai Anak Muda Purwakarta

Sorak Riuh Bumi Pertiwi, Ekspresi Damai Anak Muda Purwakarta

Gusdurian Karawang untuk TUNAS 2025: Gerakan Kolektif Menolak Ketidakadilan Ekologis

Gusdurian Karawang untuk TUNAS 2025: Gerakan Kolektif Menolak Ketidakadilan Ekologis

Gunung Rahayu: Antara Pengembangan Wisata dan Dampak Sosial

Gunung Rahayu: Antara Pengembangan Wisata dan Dampak Sosial