Rahasia Gula Aren Berkualitas, Khas Desa Ciawi

Rahasia Gula Aren Berkualitas, Khas Desa Ciawi

Jurnal Warga, daridesa.com – Desa Ciawi Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta merupakan sebuah desa yang mayoritas penduduknya memproduksi gula aren. Oleh karena itu, gula aren adalah produk unggulan desa ciawi yang pertama diburu oleh penduduk luar ketika berkunjung ke desa ciawi ini.

Dengan Kondisi daerah yang berada di sebuah pedalaman yang wilayahnya masih banyak hamparan sawah dan ladang perkebunan, menjadikan mayoritas penduduk di daerah ini bekerja sebagai petani dan pekebun. Tanaman pohon aren pun sangat melimpah di daerah ini, untuk itu, banyaknya pohon aren di desa ini memudahkan masyarakat dalam memproduksi gula aren setiap harinya.

Dari sekian banyaknya warga desa ciawi yang memproduksi gula aren, terdapat satu warga yang terkenal dengan kualitas gulanya yang bagus dan tidak pernah mengecewakan. Beliau adalah bapak royan, warga yang sudah 30 tahun memproduksi gula aren. Setiap matahari mulai muncul menampakan sinarnya,kepulan asap pembakaran kayu hasil memanaskan air nira pun pasti sudah membumbung dari dapur bapak royan ini.

Air nira diambil dua kali sehari yaitu pagi dan sore dengan menggunakan lodong dari bambu. “Saya mengambil air nira menggunakan lodong neng, soalnya kalau menggunakan jerigen kompan nanti hasilnya gak bagus neng suka kurang wangi juga” kata bapak Royan.

Hasil sadapan air nira langsung dituangkan kedalam wajan besar, kemudian disaring terlebih dahulu sebanyak 2x baru digodog. Proses pembuatan gula aren ini membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa memakan waktu 7-8 jam.

Setelah air nira digodog dan telah membudah kemudian bapak royan ini menambahkan kemiri halus kedalam godogan air nira tersebut.

Pak royan mengucapkan “ kemiri bubuk berguna untuk menyerap kadar air juga supaya budah nya gak terlalu banyak neng, ini ilmu turun temurun dari keluarga bapak”
Setelah itu godogan air nira disaring kembali, dilanjut digodog dengan api yang tidak terlalu besar.

“Kalau udah mau jadi gula, apinya jangan terlalu besar agar warnanya tidak coklat kayak yang gosong” tutur bapak royan.

Selanjutnya godogan gula yang sudah mulai menyurut terus di aduk hingga mengental. Jika sudah mengental, gula langsung dituangkan kedalam cetakan yang terbuat dari bambu.

Menurut bapak Royan , kualitas gula aren yang bagus itu tergantung dari proses pembuatannya. Alat yang digunakan pun harus bersih , terutama lodong tempat air nira dari pohon aren harus sangat bersih agar air nira nya tetap segar dan tidak asam. Pembuatan gula juga harus sabar, jangan menggunakan api yang selalu besar agar hasilnya bagus dan tidak mengecewakan konsumen.

Penulis : Paojiah

Berita Dari Desa | Membaca Kampung Halaman

ARTIKEL TERKAIT
Hepi+ Resmi Diluncurkan Besok, GOR Sangkuriang Disulap Jadi “Playground for The Proud” Lewat Tanding Voli Terbesar di Cimahi

Hepi+ Resmi Diluncurkan Besok, GOR Sangkuriang Disulap Jadi “Playground for The Proud” Lewat Tanding Voli Terbesar di Cimahi

Gema Sora Nusantara Warnai Annual Concert 2025 Sora Music School

Gema Sora Nusantara Warnai Annual Concert 2025 Sora Music School

Farewell PPL Mahasiswa STAI Muttaqien: Perdana di Purwakarta, Dikemas Megah

Farewell PPL Mahasiswa STAI Muttaqien: Perdana di Purwakarta, Dikemas Megah

Komite Ekraf Purwakarta Konsisten Bangun Masyarakat Cakap Digital melalui Pelatihan AI & Digital

Komite Ekraf Purwakarta Konsisten Bangun Masyarakat Cakap Digital melalui Pelatihan AI & Digital

Kang Rajiv dan Wakil Ketua MPR RI Gelar Sosialisasi Empat Pilar di Kabupaten Bandung: Mengajak elemen Mahasiwa Menjaga Persatuan di Tengah Perbedaan

Kang Rajiv dan Wakil Ketua MPR RI Gelar Sosialisasi Empat Pilar di Kabupaten Bandung: Mengajak elemen Mahasiwa Menjaga Persatuan di Tengah Perbedaan

Siti Maesaroh, Raih Medali Emas di Mathematics Competition Tingkat Provinsi Jawa Barat

Siti Maesaroh, Raih Medali Emas di Mathematics Competition Tingkat Provinsi Jawa Barat