PMII Purwakarta Kritik Keras Kebijakan Jam Malam Bupati Purwakarta: Pelajar Dibatasi, Kreativitas dan Kesejahteraan Terabaikan

PMII Purwakarta Kritik Keras Kebijakan Jam Malam Bupati Purwakarta: Pelajar Dibatasi, Kreativitas dan Kesejahteraan Terabaikan
Ali Akbar, Ketua PC PMII Purwakarta / Dok. Redaksi

Purwakarta – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Purwakarta hari ini mengkritik keras kinerja Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, selama 100 hari terakhir. Menurut PMII Purwakarta, Bupati Purwakarta lebih fokus pada pembuatan konten pencitraan diri daripada memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

“Di tengah kesulitan masyarakat, Bupati Purwakarta justru sibuk membuat konten pencitraan diri. Ini menunjukkan bahwa Bupati tidak serius dalam memimpin Purwakarta,” ujar Ketua PC PMII Purwakarta, Ali Akbar.

PMII Purwakarta menilai bahwa Bupati Purwakarta belum berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Beberapa contoh kasus yang menunjukkan kegagalan Bupati Purwakarta antara lain:

– Angka pengangguran di Purwakarta masih tinggi, dan banyak masyarakat yang kesulitan mencari pekerjaan.
– maraknya premanisme dan pungutan liar di Purwakarta hingga calo lowongan pekerjaan.
– Program-program pembangunan yang dijanjikan oleh Bupati Purwakarta belum terealisasi, kota ditata, lembur di urus?
– Kualitas pendidikan di Purwakarta masih rendah, dengan banyak sekolah yang kekurangan fasilitas dan guru yang tidak kompeten. Banyak anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi dan kurangnya akses ke pendidikan yang berkualitas.

“Kami meminta Bupati Purwakarta untuk lebih fokus pada kepentingan masyarakat, bukan hanya pencitraan diri,” tambah Ali Akbar. “Masyarakat Purwakarta membutuhkan solusi nyata, bukan hanya konten media sosial yang tidak berdampak pada kehidupan mereka.”

PMII Purwakarta juga menilai bahwa Bupati Purwakarta belum transparan dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan daerah. “Kami meminta Bupati Purwakarta untuk lebih transparan dalam pengelolaan keuangan daerah, sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana anggaran digunakan,” ujar Ali Akbar. (Adb)

Berita dari desa

Membaca Kampung Halaman

ARTIKEL TERKAIT
Solusi Konkret Pangan Bergizi, GENPI Jawa Barat luncurkan Program Budidaya Jamur Modern di Purwakarta

Solusi Konkret Pangan Bergizi, GENPI Jawa Barat luncurkan Program Budidaya Jamur Modern di Purwakarta

“Sorak Riuh Bumi Pertiwi”: Kolaborasi Bukan Biasa, Anak Muda Purwakarta Tunjukkan Jalan Baru

“Sorak Riuh Bumi Pertiwi”: Kolaborasi Bukan Biasa, Anak Muda Purwakarta Tunjukkan Jalan Baru

HIMAMEN Mengabdi: Langkah Nyata Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat

HIMAMEN Mengabdi: Langkah Nyata Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat

Sorak Riuh Bumi Pertiwi, Ekspresi Damai Anak Muda Purwakarta

Sorak Riuh Bumi Pertiwi, Ekspresi Damai Anak Muda Purwakarta

Gusdurian Karawang untuk TUNAS 2025: Gerakan Kolektif Menolak Ketidakadilan Ekologis

Gusdurian Karawang untuk TUNAS 2025: Gerakan Kolektif Menolak Ketidakadilan Ekologis

Gunung Rahayu: Antara Pengembangan Wisata dan Dampak Sosial

Gunung Rahayu: Antara Pengembangan Wisata dan Dampak Sosial