Abah Jani, Pengrajin Wayang Golek Legendaris Asal Purwakarta

Abah Jani, Pengrajin Wayang Golek Legendaris Asal Purwakarta

Daridesa.com | Purwakarta – Sudah sedikit perajin wayang golek tersisa. Salah satunya, Abah Jani (55), warga Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat. Abah punya peran penting di balik kondangnya seniman pesohor, seperti dalang Asep Sunandar Sunarya.

“Perjalanan Abah membuat wayang dilatar belakangi keinginan untuk memiliki wayang golek pada saat kecil, akan tetapi setiap meminta selalu ditolak kakek untuk membuatkannya,” tutur Abah Jani, saat ditemui di Galeri Wayang, Komplek Kantor Pemkab Purwakarta, kamis (9/5/19).

Kemudian, lanjut Abah, sekitar akhir tahun 1980, dirinya bertemu dengan Dalang Ahim, seorang dalang sepuh dan kepadanya Abah belajar lebih banyak tentang wayang.

“Setelah lama melakoni perjalanan menjadi seniman perajin wayang, akhirnya mengantarkan Abah ke Taman Nusa Gianyar Bali. Di sana, Abah diminta untuk membuat wayang golek untuk dipamerkan di etalase-etalase taman dan dipamerkan saat ada event tertentu. Bahkan pengunjung yang melihat dan mengagumi hasil karya Abah berasal dari berbagai negara di dunia,” ujarnya.

Lanjut Abah, ia akhirnya kembali pulang ke Purwakarta, karena ditugaskan untuk membuat wayang golek yang akan dipamerkan di Museum Wayang Purwakarta. Panggilan ini pun disambut antusias olehnya, selain dia merasa rindu kampung halaman, dia pun mengaku merasa diapresiasi di daerah sendiri.

“Usia Abah, kini tak lagi muda, namun Abah merasa kebingungan dan sedih sekaligus prihatin atas generasi muda saat ini yang kurang peduli terhadap pelestarian khazanah kebudayaan wayang,” ujarnya.

Dia tidak habis pikir mengapa anak muda lebih tertarik pada budaya hedonis dan kosmopolit dibanding budaya tradisional.

“Sulit sekali Abah temukan anak muda yang mau belajar wayang, mereka lebih senang ngongkrong gak karuan dibanding belajar budaya bangsanya sendiri,” ujar Abah Jani menutup perbincangan. (Red/BP) 

ARTIKEL TERKAIT
PMII Purwakarta Kritik Keras Kebijakan Jam Malam Bupati Purwakarta: Pelajar Dibatasi, Kreativitas dan Kesejahteraan Terabaikan

PMII Purwakarta Kritik Keras Kebijakan Jam Malam Bupati Purwakarta: Pelajar Dibatasi, Kreativitas dan Kesejahteraan Terabaikan

100 Hari Kepemimpinan, Aliansi BEM Purwakarta Layangkan Kritik Terbuka ke Bupati: Soroti Masalah Pendidikan hingga Gedung GCC

100 Hari Kepemimpinan, Aliansi BEM Purwakarta Layangkan Kritik Terbuka ke Bupati: Soroti Masalah Pendidikan hingga Gedung GCC

Komunitas Pena dan Lensa Lakukan “Jarambah Lur” ke Desa Pasir Angin untuk Riset Awal Budaya Domyak

Komunitas Pena dan Lensa Lakukan “Jarambah Lur” ke Desa Pasir Angin untuk Riset Awal Budaya Domyak

Bukan Tidak Percaya, Tapi Hanya Ragu

Bukan Tidak Percaya, Tapi Hanya Ragu

Dzikr Abazis Subekti Sayangkan Aksi Pengeroyokan Seorang Nenek di Cianjur

Dzikr Abazis Subekti Sayangkan Aksi Pengeroyokan Seorang Nenek di Cianjur

Heru Kurniawan Terpilih Sebagai Kepala Desa Gandamekar Plered

Heru Kurniawan Terpilih Sebagai Kepala Desa Gandamekar Plered