Dedi Mulyadi; Tradisi Ngagaru Hampir Hilang

Dedi Mulyadi; Tradisi Ngagaru Hampir Hilang

Pertanian, daridesa.com – Ngagaru adalah membajak sawah untuk yang ke dua kalinya. Setelah sawah tersebut di rendam, tujuannya adalah agar tanah itu luluh,alat untuk membajak ke-duakalinya ini di namakan garu.

Setelah membajak sawah selesai,langkah selanjutnya adalah menanam padi atau kalau sebutan masyarakat sunda adalah Tandur.Tandur : merupakan istilah dalam pertanian masyarakat sunda yaitu singkatan dari bahasa sunda “Tanam Mundur” (Tandur).

Dedi Mulyadi Dalam caption akun instagramnya menuturkan bahwa Tradisi ngagaru hamper hilang

Ngagaru adalah tradisi yang paling digemari oleh anak-anak, terutama waktu saya kecil. Ngagaru memiliki makna meratakan. Tradisi ini mulai hilang seiring perkembangan mekanisasi pertanian. Ujar akun Instagram yang beramana @dedimulyadi7

“Sehingga, saat ini hampir tidak bisa kita jumpai keceriaan anak-anak ketika menumpang garu di tengah sawah. Akibatnya, kini tidak ada lagi keterikatan antara anak-anak dengan sawah.”

Hari ini, sawah digaru untuk kepentingan perumahan, pertokoan, industri dan kepentingan lain di luar pertanian. Imbuhnya

“Hasil ngagaru itu menjadi motor dan mobil. Perlahan, motor dan mobilnya rusak, sawah pun hilang.” (Red)

Berita dari desa | Membaca kmapung halaman

ARTIKEL TERKAIT
Mahasiswa STIEB Perdana Mandiri Antusias Ikuti Kelas Jurnalistik, Tingkatkan Literasi dan Kepekaan Sosial

Mahasiswa STIEB Perdana Mandiri Antusias Ikuti Kelas Jurnalistik, Tingkatkan Literasi dan Kepekaan Sosial

Siswi SD Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Pulang Sekolah di Purwakarta

Siswi SD Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Pulang Sekolah di Purwakarta

Merdeka Belajar, Tapi Belum Bisa Membaca

Merdeka Belajar, Tapi Belum Bisa Membaca

PMII Purwakarta Desak Solusi Adil bagi Warga Tergusur Tanah Negara

PMII Purwakarta Desak Solusi Adil bagi Warga Tergusur Tanah Negara

Seragam Sama, Nasib Tak Sama: Mempertanyakan Keadilan di Balik Wajib Belajar 9 Tahun

Seragam Sama, Nasib Tak Sama: Mempertanyakan Keadilan di Balik Wajib Belajar 9 Tahun

UMKM Mamprang Resmi Dimulai, Dorong Digitalisasi UMKM Purwakarta Lewat Konten Kreatif

UMKM Mamprang Resmi Dimulai, Dorong Digitalisasi UMKM Purwakarta Lewat Konten Kreatif