Daridesa.com, Garut – Kecamanan terhadap dikeluarkannya Keputusan Gubernur terkait penanganan Covid 19 terus disuarakan. Kali ini datang dari Forum Silatirrahim Guru Ngaji Nusantara (FSGN).
Sekretaris FSGN Kabupaten Garut, Atep Taufiq Muhtar tidak habis pikir munculnya Keputusan Gubernur tersebut. Ridwan Kamil dinilai Atep keluar dari komitmen yang dibangun selama berkampanye dulu.
“Saya betul betul shock, kaget. Apa landasan berpikir RK sampai mengeluarkan keputusan seperti itu,” katanya. Senin (15/6/2020).
RK menurut Atep tidak bijaksana mengambil keputusan. Padahal, menurut Atep, Pesantren pun aware terhadap kondisi yang terjadi saat ini.
“Pesantren itu saya pikir bukan tidak peduli terhadap penyebaran covid 19. Tidak seperti itu,” tambahnya.
Seharusnya RK sebagai Gubernur yang menguasai anggaran Pemprov Jabar mestinya mengintervensi untuk memberikan solusi bagi pesantren.
“Pernah gak, Emil bicara soal pengadaan fasilitas kesehatan untuk pesantren. Pesantren itu sejak dulu selalu mandiri. Tapi bukan berarti pemprov seperti lepas tangan. Harusnya dalam kondisi yang serba sulit pemprov memberikan solusi,” ungkapnya.
Atep membandingkan perhatian RK terhadap pesantrem dengan pusat perbelanjaan.
“New Normal itu harus difahami bukan melulu soal ekonomi,” kata Dia.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Al Haddad, Aceng Maden mengungkapkan keprihatinan yang sama. Ceng Maden meminta RK bertabayyun kalau masih memiliki rasa hormat terhadap dunia pesantren.
“Ya itu pun kalau masih menganggap Pesantren,” ujarnya.
Ceng Maden meminta RK memilki sensitivitas. Sehingga berhati-hati dalam membuat kebijakan.
“Mestinya punya sense of crisis. Sehingga hati hati. Masa sih di sekeliling RK tidak ada Kiaia atau ajengan yang bisa diajak diskusi sebelum memutuskan sesuatu. Apalagi ini menyangkut Pesantren,” tuturnya. (Red)
Berita dari desa – Membaca Kampung Halaman