Purwakarta, daridesa.com — Suasana Desa Nangewer tampak lebih semarak dari biasanya. Malam itu, Gebyar Pasar Kaget yang menjadi acara penutup Kuliah Pengabdian Pada Masyarakat (KPPM) STIE Wikara digelar meriah di lapangan PORSINA. Menghadirkan stand UMKM, pertunjukan seni, dan antusiasme warga yang luar biasa. Komunitas Pena dan Lensa (KOPEL) turut hadir memenuhi undangan panitia, menambah semarak kebersamaan dalam malam penuh kehangatan tersebut. Sabtu, (02/08) kemarin.
Berbagai penampilan seni lokal ditampilkan, mulai dari tari Mojang Priangan dan tari Domba Kuring oleh siswa SDN 1 Nangewer, tari Goyang Karawang oleh warga RT 5, hingga kreasi tari Karedok Leunca dari ibu-ibu Dusun 1. Tak ketinggalan, Rifki Taufik Hamdani, anggota divisi literasi Komunitas pena dan lensa turut membawakan puisi yang berjudul “Balada Terbunuhnya Atmo Karpo” karya Rendra.
Kepala Desa Nangewer, Asep Munajat, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini, yang dinilainya mampu mendorong perekonomian warga kecil, pedagang kaki lima, dan pelaku UMKM. “Desa Nangewer menjadi satu-satunya yang di-ACC oleh Disdukcapil untuk kegiatan pelayanan masyarakat desa yang diusung oleh KPPM STIE Wikara Kelompok 3 Desa Nanggewer. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan dan membawa manfaat yang nyata,”ujarnya.
KPPM STIE Wikara kelompok 3 secara resmi ditutup pada 5 Agustus 2025, menandai akhir dari masa pengabdian mahasiswa di Desa Nangewer.
Penulis: Rara
Dari Desa | Membaca Kampung Halaman