Daridesa.com | Pertanian – Setelah kita memahami jenis-jenis media tanam yang baik untuk budidaya tanaman hidroponik, naah selanjutnya adalah memahi sistem-sistem pengairan hidroponik yang umum digunakan oleh petani hidroponik. Berikut penjelasan singkat tentang sistem-sistem penanaman dalam hidroponik:
1. Sistem Aeroponik
Sumber: Berkahkhair.com
Sistem Aeroponik merupakan sistem hidroponik yang menggunakan
nozzle atau selang penyebar untuk
membuat butiran kabut halus penghasil oksigen. Sistem ini disebut dengan sistem
pengkabutan karena cara bercocok tanam hidroponik di udara, di mana akar
tanamannya dipindahkan di udara tanpa media tanam dan kebutuhan nutrisinya diberikan
dengan cara penyemprotan ke akarnya. Dengan menggunakan
sistem ini akan memperoleh hasil yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan
sistem hidroponik lainnya. Hal ini disebabkan oleh nutrisi yang diberikan
berbentuk kabut yang langsung diserap akar, sehingga tanaman lebih mudah
menyerap nutrisi yang lebih banyak mengandung oksigen.
2. Sistem Rakit Apung (Water Culture System)
Sumber: Taman-berkebun.blogshop.com
Water Culture System atau sistem rakit apung merupakan salah satu sistem hidroponik sederhana. Sistem hidroponik ini bekerja dengan cara menggenangi tanaman dengan air bercampur larutan nutrisi. Sebagai tempat meletakan tanaman biasanya digunakan papan styrofoam yang juga berfungsi untuk menahan tanaman agar dapat mengapung.
Selain itu, untuk menyuplai oksigen digunakan pompa air yang membuat gelembung pada larutan nutrisi yang kemudian menyuplai oksigen ke akar tanaman. Water Culture System sangat bagus diterapkan pada jenis tanaman yang memerlukan banyak air dan akar yang tenggelam seperti bayam atau kangkung.
3. Sistem DFT (Deep Flow Technique)
Sumber: Berkahkhair.com
Sistem DFT (Deep Flow Technique) merupakan sistem hidroponik yang meletakkan akar tanaman pada lapisan air pada kedalaman air berkisar 4-6 cm. Sama dengan sistem yang lain, sistem DFT juga membutuhkan tenaga listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam talang-talang dengan menggunakan pompa air. Kemudian untuk menghemat listrik maka dapat menggunakan timer yang dapat diatur waktu hidup dan mati dalam sebuah program, dalam sistem ini ketika tidak ada arus listrik akan ada air yang tetap menggenang di dalam pipa sehingga tanaman akan tetap diberi asupan nutrisi.
4. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
Sumber: Berkahkhair.com
Sistem ini merupakan cara yang paling populer dalam istilah hidroponik. Konsep dasar NFT ini adalah metode penanaman tanaman dengan tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup udara, nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polietilen dengan akar tanaman terendam di udara yang mengandung nutrisi yang disambungkan dengan pompa terus menerus. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat tumbuh dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman sesuai dengan permukaan nutrisi dan styrofoam, keberadaan bagian akar dalam udara ini dapat meningkatkan oksigen yang dapat terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal. Sistem ini dapat terus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air sehingga tidak diperlukantimer untuk pompanya. NFT cocok diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.
5. Sistem Pasang-Surut
Sumber: Berkahkhair.com
Sistem pasang surutini adalah sistem bercocok tanam hidroponik dimana tanaman mendapatkan air, oksigen serta nutrisi melalui pemompaan bak penampung yang nantinya akan membasahi akar atau istilahnya pasang.Kemudian selang beberapa waktu nutrisi kembali lagi ke bak penampungan atau istilahnya surut. Nah, waktu pasang atau surutnya ini bisa diatur sesuai kebutuhan tanaman sehingga tidak terjadi genangan ataupun kekurangan air.Jadi pompa air ini nantinya akan dibenamkan ke dalam larutan nutrisi lalu dipasang timer yang telah diatur waktunya . Dan air yang di dalam kolam atau bak penampung akan dipompa dan diteruskan ke penampungan tanaman (grow tray).Baru kemudian timer mati dan air secara otomatis aka turun kembali ke bak penampungan. Dalam hal ini timer dapat diatur beberapa kali sesuai kebutuhan. Intinya nutrisi pada tanaman harus terpenuhi secara baik
6. SistemSumbu (Wick System)
Sumber: Bibitonline.com
Wick
system merupakan sistem
hidroponik selanjutnya yang bisa diaplikasi dengan mudah. Karena system
initermasukkedalamsistemhidroponikpengairanpasif,
sisteminimemanfaatkansumbusebagaipendistribusinutrisikepadatanaman.
Hanyadiperlukanpengontrlan PPM agar tanamantertaphidup.
Sisteminicocokdigunakanuntuk para pemulaselainmudah system inijugamurahkarenaalat-alat
yang digunakannyapunsederhana.
7. SistemTetes (Drip System)
Sumber: Belajarhidroponik28.blogspot.com
Sistem hidroponik irigasi atau dripinimerupakan salah satu sistem yang paling sering digunakan dalam sistem tanam hidroponik, baik itu oleh para petani atau pembudidaya rumahan. Hal ini karena sistem irigasi tetes merupakan konsep yang sangat mudah dan juga membutuhkan sedikit peralatan saja, bahkan sistem ini sangat fleksibel dan juga efektif dalam pembudidayaan tanaman hidroponik ini, cara kerja sistem ini dengan cara meneteskan larutan nutrisi pada akar-akar tumbuhan yang ditanam untuk menjaga tanaman tersebut tetap lembab.
Dalamtulisan kali inisudahsedikitdikenalkantentangsistematauteknik-teknikbudidayapadahidroponik. Semogabermanfaatsalamhijau.
Penulis bernama Shinta Mustika Julyana lahir di Purwakarta pada tanggal 03 Juli 1997, bertempat tinggal di Kp. Cikadu rt/rw 20/06 Desa. Sukatani Kec. Sukatani Kab. Purwakarta, Penulis menyelesaikan pendidikan Diploma 3 di Politeknik Enjinering Indorama jurusan Teknik Mekatronika pada tahun 2018.
Masa kuliah penulis diakhiri dengan pembuatan alat ‘’Sistem pengendalian nutrisi otomatis pada tanaman hidroponik’’ yang mana alat ini menjadikan penulis juara 1 Putri Pemuda Inspiratif kab. Purwakarta dan Finalis 16 besar Putri Pemuda Inspiratif tingkat Nasional 2018.
Tidak sampai disitu alat yang penulis buat terpilih mewakili institusi dan kota Purwakarta untuk pameran inovasi di kota sumedang tepatnya di LLDIKTI kopertis 4, dan program selanjutnya adalah penulis ingin mengembangkan alat yang dibuat disalah satu desa di Purwakarta yaitu kecamatan sukatani yang akan berjalan ditahun 2019
Semoga dapat diterima baik oleh masyarakat dan dapat mempermudah proses budidaya hidroponik. Agar dapat dikembangkan di seluruh kecamatan di Kota Purwakarta. Penulis juga akan konsen menulis mengenai Hidroponik dan akan menjadi kontributor daridesa.com , (Red)