Purwakarta, daridesa.com – Ketidakhadiran Bupati Purwakarta dalam Harlah NU ke-95 yang bertempat di gedung Yudhistira Pemkab Purwakarta, Rabu 03 Februari lalu rupanya mengundang banyak reaksi di kalangan Tokoh dan Intelektual muda Nahdlatul Ulama di Purwakarta.
Setelah sejumlah pengurus Badan Otonom, Katib Syuriah PCNU dan Rois Syuriah mengungkapkan hal yang sama, kini giliran Hadi M Musa Said selaku Ketua PP Ansor yang memang warga dan tinggal di Purwakarta memberikan tanggapan
“Persoalan ketidakhadiran bupati dalam Harlah NU ke-95. Menjadi bahan evalusi para pengurus PCNU. Dalam hal ini, sikap saya juga sama tidak jauh berbeda dengan yang lain” ungkap pria yang akrab disapa Kang Hadi ini
Namun permasalahnnya sampai hari ini menurut pihaknya belum ada klarifikasi secara langsung dari bupati sehingga hal ini mengundang tanda tanya besar
Pertama lokasi acara tersebut jaraknya dengan rumah dinas hanya beberapa langkah saja. Diketahui juga satu jam acara katanya dikonfirmasi menyatakan siap hadir akan tetapi tiba-tiba tidak hadir
Kedua acara tersebut sudah menggunakan protokol kesehatan dengan ketat dan baik sebagaimana aturan yang berlaku. Artinya dari sisi keamanan sudah sesuai protokol, tutur Kang Hadi
“Dan kenapa Bupati begitu keukeuh dengan sikapnya, padahal kan mudah saja bagi Bupati untuk memberikan penjelasan atau klarifikasi, artinya Bupati merespon reaksi publik dengan baik, itu tandanya Bupati merespon kegelisahan warga Nahdliyin”
Dengan demikian akan terjalin satu hubungan yang baik antara Umaro dan para Ulama di Purwakarta dan terjadi sinergi dalam membangun Kabupaten Purwakarta, tidak mungkin Pemerintah daerah berjalan sendiri dalam mengelola Pemerintah Daerah tanpa keterlibatan Ulama dan tokoh Masyarakat lainya.
“Saran saya, Ibu Bupati yang terhormat segera memberikan klarifikasi agar polemik ini tidak merambah kemana-mana, dan saya juga berharap semua orang berfikir positif”, tegas Kang Hadi
Diketahui, puncak perayaan Harlah NU ke-95 dipusatkan di aula Yudustira Pemkab Purwakarta. Acara yang diisi dengan beragam kegiatan seperti pemutaran video sejarah kelahiran NU Purwakarta, musikalisasi puisi, launching digitalisasi kitab karya ulama Purwakarta, hingga pemberian sertifikat penghargaan bagi para tokoh yang dianggap berjasa dalam kelahiran gerakan NU di Purwakarta, yang juga di ikuti oleh MWC – MWC NU dan Ranting NU se Kabupaten Purwakarta. (Red)
Berita dari desa | Membaca kampung halaman