Pengurus Komunitas Pena dan Lensa bersama Abah Tahrudin Darangdan – Komunitas Pena dan Lensa menggelar kegiatan bertajuk “Jarambah Lur” ke Desa Pasir Angin, Kecamatan Darangdan, pada Minggu. (25/05/2025)
Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam riset budaya terhadap tradisi domyak, sebuah kesenian tradisional yang tumbuh di wilayah tersebut.
Dalam kunjungan ini, Komunitas Pena dan Lensa melakukan wawancara singkat dengan Abah Tahrudin, salah satu kasepuhan kesenian domyak yang berasal dari Darangdan.
Meski bersifat perkenalan dan penggalian informasi awal, momen ini menjadi penting sebagai pintu masuk untuk memahami konteks budaya domyak secara lebih dekat.
“Jarambah lur kali ini kita bersilaturahmi ke Desa Pasir Angin, Kecamatan Darangdan. Kita bertemu dengan salah satu kasepuhan dari kesenian domyak Purwakarta,” ucap Rangga Iksan Maulana, Ketua Umum Komunitas Pena dan Lensa.
Domyak merupakan salah satu budaya asal Purwakarta yang sudah dijadikan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada Tahun 2019 oleh Kemdikbud dan resmi diakui UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Komunitas Pena dan Lensa berencana melanjutkan riset mendalam di waktu mendatang, bekerja sama langsung dengan para pelaku budaya untuk mendokumentasikan nilai, sejarah, dan transformasi kesenian domyak.
“Tentunya kegiatan jarambah lur bukan hanya sekadar datang, tapi ada hal yang akan kita garap di dalamnya bersama desa tersebut,” tutup Ketua Umum Komunitas Pena dan Lensa tersebut.
Harapannya, tradisi ini bisa lebih dikenal oleh publik dan mendapat tempat yang layak dalam narasi budaya lokal Purwakarta. (Rara)