Cirebon, Daridesa.com – Terhitung sejak bulan desember akhir diumumkan bahwa di Tiongkok digemparkan munculnya virus yang sejenis dengan sars yaitu coronavirus disease 2019 Covid-19. Awal bulan Maret 2020, terdengar kabar yang menggemparkan yaitu adanya warga Indonesia yang terpapar virus tersebut. Hal ini membuat perubahan sistem pembelajaran disemua jenjang yang awalnya secara offline sekarang berubah menjadi online.
Dalam laman resmi Kemendikbud, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan imbauan untuk memberhentingkan kegiatan belajar mengajar secara offline dan dirubah secara online. Dengan adanya imbauan resmi dari Kemendikbud ini, semua jenjang sekolah mulai dari TK sampai perguruan tinggi mencari jalan alternatif untuk tetap terlaksananya pembelajaran.
Namun, adanya pandemi virus corona tak menyiutkan dan menghalangi semangat mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penanggulangan Pencegahan Dampak Covid-19 secara online atau daring. Azar azis salah satu Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) melakukan KKN secara individu di Desa Megu Cilik, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon secara daring mulai tanggal 17 November 2020 sampai dengan 17 Desember 2020.
Azar menuturkan, program dan kegiatan dari KKN tematik PPD Covid-19 adalah peningkatan dalam bidang pendidikan, edukasi pencegahan dan penanggulangan covid melalui bidang ekonomi, dan edukasi pencegahan dan penanggulangan covid bagi siswa dan guru melalui mitra terkait, yakni, SD Negeri 1 Megu Cilik serta edukasi pencegahan dan penanggulangan Covid kepada masyarakat. ujarnya kepada daridesa.com
Tambah Azar, Kegiatan pertama yang dilakukan adalah koordinasi ke mitra yaitu SD Negeri 1 Megu Cilik, dengan harapan bahwa dapat mendapatkan informasi mengenai efektifitas pembelajaran di masa pandemi saat ini melalui diskusi dengan guru dan kepala sekolah.
Selain itu, adapula program edukasi pendidikan dengan kegiatan penguatan pembelajaran terhadap siswa. Pada proses pembelajaran biasanya siswa datang ke sekolah untuk bertatap muka, akan tetapi saat ini dalam kondisi pandemi siswa tidak dapat melakukan hal itu karena ketentuan dari Kemendikbud bahwa pembelajaran dilakukan secara online. tutur Azar
“Munculnya permasalahan ini, saya mulai memperkenalkan teknologi aplikasi yang dapat dilakukan guru untuk menjadi media pembelajaran alaternatif, yaitu zoom meeting. Zoom meeting merupakan salah satu aplikasi penunjang pembelajran daring. Zoom meeting adalah program aplikasi atau software yang dapat menampilkan wajah melalui layar smartphone atau laptop dan dapat mengeluarkan suara serta menampilkan video media pembelajaran.”
Melalui aplikasi ini guru dapat melakukan pengajaran dengan penjelasan materi yang dapat dilakukan seperti di kelas. Bukan hanya guru yang diajarkan termasuk siswa mengikuti kegiatan pengenalan aplikasi ini. Harapan dengan memperkenalkannya aplikasi zoom meeting kepada guru dan siswa adalah mampu membantu pembelajaran lebih mudah walau dilakukan secara daring baik dari guru yang dapat menjelaskan materi seperti halnya di kelas dan siswa dapat menerima materi yang disampaikan oleh guru dengan baik. Ujarnya
“Jadi, guru setiap seminggu sekali mengirimkan tugas dalam bentuk file word kepada siswa lalu siswa mengerjakannya dibuku dan dikumpulkan dalam bentuk foto. Pembelajaran seperti ini dinilai kurang efektif karena tidak ada penjelasan materi dari guru. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan secara online tanpa adanya tatap muka, tetapi dapat dilakukan secara tatap maya menggunakan aplikasi penunjang untuk pembelajaran siswa. Pembelajaran daring dapat menjadi jalan alternatif dalam kondisi pandemi saat ini.” ujarnya.
Ditempat terpisah Ibu Rasih selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Megu Cilik mengindahkan pemaparan dari Azar mengenai pemebelajaran daring yang agak susah diterapkan di daerahnya
“Pembelajaran daring seperti ini agak susah diterapkan di daerah sini, karena kurangnya alat untuk penunjang dan belum pahamnya siswa serta guru menggunakan teknologi yang dapat menunjang pembelajaran daring. Sehingga pembelajaran hanya mengirim materi dan tugas dalam bentuk file word .” ujar Ibu Rasih.
Munculnya permasalahan ini, Lanjut Ibu Rasih. Kehadiran mahasiswa KKN mulai menerapkan bagaimana cara untuk memakai teknologi aplikasi yang dapat dilakukan guru untuk menjadi media pembelajaran alaternatif, yaitu zoom meeting. Zoom meeting menjadi aplikasi penunjang pembelajran daring yang bisa mempermudah sistem pembelajaran. ungkapnya. (Red)
Berita dari desa | Membaca kampung halaman