Masuk Kategori Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, Inilah Pesona Kampung Tajur Purwakarta

Masuk Kategori Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, Inilah Pesona Kampung Tajur Purwakarta

Purwakarta, daridesa.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengumumkan 100 Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021.

Kampung Tajur yang terletak di Kecamatan Bojong, Kab. Purwakarta terpilih menjadi salah satu Desa Wisata Terbaik di Indonesia tahun 2021.

(Foto: Kemenparekraf RI)

Provinsi Jawa Barat tidak hanya Kampung Tajur, tapi juga ada 7 desa wisata di Kabupaten Lainnya, yang juga terpilih. Seperti Desa Wisata Alam Endah (Kab.Bandung), Desa Wisata Saung Ciburial (Kab.Garut), Desa Wisata Selasari (Kab.Pangandaran), Desa Wisata Batulayang (Kab. Bogor), Desa Wisata Cisande (Sukabumi), Desa Wisata Nunuk Baru (Majalengka), Desa Wisata Gegesik Kulon (Cirebon).

Di Kampung Tajur, pengunjung bisa ikut aktif menjadi bagian dari warga desa untuk mengikuti segala aktivitas sehari-harinya. Disini juga masyarakat setempat menyediakan homestay yang bisa disewa oleh pengunjung untuk bermalam

Jika pemilik rumah seorang petani, maka wisatawan yang bermalam harus mengikuti aktivitasnya yakni ke sawah untuk bercocok tanam. Begitu pun jika pemilik rumah merupakan seorang peternak. Pengunjung yang bermalam wajib mengikuti kegiatan mereka di kawasan peternakan untuk mengurus hewan ternaknya

Menyaksikan Aktivitas Tetunggulan dan Membajak Sawah

Membajak Sawah (Foto; Net)

Salah satu daya tarik yang unik dan bisa dirasakan ketika menginap di Kampung Tajur adalah terdapatnya tradisi Tetunggulan. Aktivitas menumbuk padi di lesung kayu yang dilakukan oleh para ibu-ibu berusia lanjut di wilayah tersebut.

Tutunggulan (Foto: Net)

Dalam kegiatannya aktivitas Tetunggulan akan menciptakan atmosfir budaya Sunda yang kuat. Terlebih didukung dengan interaksi berbahasa Sunda khas warga setempat. Lalu, jika area persawahan nya menjelang penanaman bibit padi, biasanya masyarakat membajak sawah dengan proses tradisional yakni Membajak dengan kerbau, Di sini wisatawan juga bisa mengikuti aktivitas tersebut.

 

Menempati Rumah Panggung dan Memasak Ditungku

Rumah panggung dan tungku memasak didalamnya. (Foto: Net)

Suasana yang meneduhkan untuk melepas penat setelah beraktivitas di tengah hiruk pikuk perkotaan.

Yang menarik hampir seluruh rumah di Kampung Tajur memiliki bentuk yang seragam. Berbentuk panggung dengan cat khusus berwarna hitam dan putih yang memiliki makna harmonisasi antara alam dengan manusia.

Di dalam rumah tersebut wisatawan bisa ikut merasakan cara masak masyarakat Sunda yang masih menggunakan tungku bakar alami bernama ‘hawu’. Cara masak itulah yang membuat masakan menjadi lebih sedap

 

Menarik Minat Wisatawan Mancanegara

Keunikan Kampung Tajur juga menarik minat wisatawan mancanegara. Pada 2016, Kampung Tajur pernah dijadikan sebagai lokasi konferensi internasional bertajuk World Village Conference. Peserta dari 23 delegasi negara tetangga, seperti Jepang, Korea, Amerika, Jerman, Tiongkok, dan Azerbaijan.

Untuk menikmati beragam fasilitas di Kampung Tajur, pengunjung bisa merogoh kocek sebesar Rp200 sampai Rp300 ribu untuk sekali menginap.

 

Masih Belum Dibuka untuk Umum

Namun di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang destinasi Kampung Tajur masih belum dibuka untuk umum, Karena masih PPKM. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Purwakarta melalui Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta. (Red)

Berita dari desa | Membaca kampung halaman

 

 

ARTIKEL TERKAIT
PMII Purwakarta Kritik Keras Kebijakan Jam Malam Bupati Purwakarta: Pelajar Dibatasi, Kreativitas dan Kesejahteraan Terabaikan

PMII Purwakarta Kritik Keras Kebijakan Jam Malam Bupati Purwakarta: Pelajar Dibatasi, Kreativitas dan Kesejahteraan Terabaikan

100 Hari Kepemimpinan, Aliansi BEM Purwakarta Layangkan Kritik Terbuka ke Bupati: Soroti Masalah Pendidikan hingga Gedung GCC

100 Hari Kepemimpinan, Aliansi BEM Purwakarta Layangkan Kritik Terbuka ke Bupati: Soroti Masalah Pendidikan hingga Gedung GCC

Komunitas Pena dan Lensa Lakukan “Jarambah Lur” ke Desa Pasir Angin untuk Riset Awal Budaya Domyak

Komunitas Pena dan Lensa Lakukan “Jarambah Lur” ke Desa Pasir Angin untuk Riset Awal Budaya Domyak

Dzikr Abazis Subekti Sayangkan Aksi Pengeroyokan Seorang Nenek di Cianjur

Dzikr Abazis Subekti Sayangkan Aksi Pengeroyokan Seorang Nenek di Cianjur

Heru Kurniawan Terpilih Sebagai Kepala Desa Gandamekar Plered

Heru Kurniawan Terpilih Sebagai Kepala Desa Gandamekar Plered

BUMDes: Pilar Ekonomi Menuju Kemandirian Desa

BUMDes: Pilar Ekonomi Menuju Kemandirian Desa