Opini, daridesa.com – Jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan! Mungkin itu beberapa contoh seruan yang selalu kita dengar. Bagaimana tidak, berdasarkan pada data pantauan perkembangan Covid-19 jumlah korban yang positif Virus Corona di Indonesia terus melonjak naik. Tingkat kenaikan tersebut membuat Indonesia dicap sebagai negara yang gagal dalam memberantas Covid-19. Bahkan, salah satu media dari luar negeri, yaitu SMH (Sydney Morning Herald) menilai bahwasannya Indonesia akan menjadi pusat penyebaran Virus Corona di dunia. Tentu saja, hal ini bisa menjadi salah satu ancaman bagi Indonesia yang secara tidak langsung dapat berdampak merugikan pada sektor pariwisata Indonesia.
Pariwisata bisa dikatakan sebagai salah satu sektor penting bagi negara Indonesia. Pariwsata juga menempati urutan ke-3 dalam hal penerimaan devisa bagi negara setelah minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Hal ini juga merupakan salah satu peluang baik bagi negara Indonesia dalam mengembangkan sektor pariwisata sekaligus memperkenalkan keindahan yang dimiliki oleh Indonesia dalam lingkup internasional. Namun, sangat disayangkan adanya pandemi Covid-19 ini membuat perkembangan sektor pariwisata di Indonesia menurun cukup drastis. Maka dari itu, sebagai generasi penerus bangsa kita harus senantiasa memberikan gagasan terbaik guna ikut berkontribusi aktif dalam memajukan sektor pariwisata pada masa pandemi.
Pernyataan terkait dengan penurunan jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Indonesia dapat dilihat pada data jumlah kunjungan yang dipublikasikan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dimana dapat kita simpulkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah kunjungan wisawatan ke Indonesia cenderung naik. Namun, pada tahun 2019 sampai tahun 2020 kunjungan wisatawan ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk bulan Desember 2019 berjumlah 1.377.067 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 2,03% yang dimana salah satu penyebab dari penurunan jumlah kunjungan tersebut adalah pandemi Covid-19.
Melihat kebermanfaatan yang dihasilkan oleh sektor pariwisata bagi Indonesia sudah seharusnya adanya pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang bagi masyarakat khususnya yang bergerak pada bidang pariwisata dalam mengembangkan sektor pariwisata. Saya sebagai penulis setuju dengan pernyataan tersebut karena pada dasarnya pariwisata juga tetap bisa berjalan dengan baik pada masa pandemi seperti ini. Terdapat beberapa gagasan yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat berwisata pada masa pandemi, seperti senantiasa menerapkan dan mengembangkan visi pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) yang dimana pada setiap destinasi wisata harus mematuhi segala protokol kesehatan yang ada, sehingga wisatawan juga merasa aman ketika berwisata.
Selain itu, membuat virtual tourism yang dimana disini para pelaku industri pariwisata senantiasa mengajak para masyarakat untuk berwisata secara virtual atau online. Melalui rumah masing-masing mayarakat juga bisa merasakan sensasi liburan ke suatu destinasi sehingga menambah pengalaman baru bagi mereka terutama dalam hal berwisata. Hanya bermodalkan smartphone atau laptop masyarakat bisa menjelajah suatu destinasi secara virtual di rumah masing-masing yang dimana hal ini juga bisa menekan laju peningkatan Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka kita sebagai genarasi millennial yang sering juga disebut sebagai generasi yang terbuka terhadap teknologi sudah seharusnya ikut berkontribusi aktif dalam mengembangkan sektor pariwisata dan menerapkan gagasan tersebut dengan sebaik-baiknya. Mungkin bisa juga dilakukan melalui social media dengan cara membagikan suatu destinasi wisata di social media. Hal tersebut juga secara tidak langsung dapat mengembangkan minat masyarakat untuk berwisata serta ikut membantu pemerintah dalam memperkenalkan dan mengembangkan pariwisata Indonesia pada masa pandemi karena adanya pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang bagi kita, tetapi sebagai ladang kita dalam mengaktualisasi diri dengan ikut serta membantu pemerintah dalam mengembangkan pariwisata.
Penulis: Satrio Budiono, Mahasiswa program studi D4 Bisnis Perjalanan Wisata Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Berita dari desa || Membaca kampung halaman