Oleh : Rahman Jaya, Aktivis desa sidorejo.
Daridesa.com | Opini – “Desa itu selalu berada dalam pikiran dan hati saya. Bukan karena saya berasal dari desa, bukan itu saja. Tetapi menurut saya membangun desa artinya membangun Indonesia.” , ujar Presiden Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi dalam acara silaturahim nasional kepala daerah di Stadion Tennis Indoor, Senayan (10/4/2019).
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita mesti mendukung dan berkontribusi dalam progam progam pemerintah, Apalagi anak muda yang mempunyai semangat dan pemikiran pembaharu yang bagus yang akan membawa banyak perubahan pembangunan di desa.
Dalam hal ini bukan berarti tentang pembangunan infastruktur saja. Akan tetapi juga tentang sumber daya manusia dan karakter masyarakat desa yang harus kita perbaharui bersama, terlebih lagi untuk para generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa ini di masa depan. namun setinggi apapun keilmuan seseorang, Tanpa diiringi perilaku atau karakter yang bermoral dia tak bisa merubah bangsa ini menjadi lebih baik.
Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang dimiliki dan membedakan seorang individu dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di katakan juga sebagai keadaan yang sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan orang lain. Oleh karena itu, setiap orang memiliki karakter yang berbeda, namun dapat bersinergi dan saling melengkapi satu sama lain
Upaya membangun karakter generasi penerus bangsa khususnya pelajar, sudah banyak dilakukan di lembaga formal seperti pada sekolahan yang diajarkan oleh guru kepada muridnya. Namun hal itu saja tidak cukup, karena faktanya masih banyak kasus immoral yang terjadi di sekolah maupun diluar sekolah, seperti tawuran antar pelajar, perundungan, sikap kurang sopan dan yang lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya pendidikan karakter diluar bangku sekolah. Disinilah peran bagi anggota IPNU dan IPPNU untuk menjadi pelopor pendidikan karakter diluar sekolah yakni dengan cara berorganisasi di IPNU dan IPPNU.
IPNU dan IPPNU adalah wadah bagi pelajar untuk membangun atau memperbaiki karakter diri menjadi lebih baik. IPNU dan IPPNU merupakan organisasi pelajar di bawah naungan Nahdlatul Ulama dan menjadi badan otonom (banom) NU. Oleh karena itu, IPNU dan IPPNU diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan karakter di lingkungan pelajar melalui program-program yang diadakan.
Pimpinan Ranting (desa) adalah kepengurusan paling primer. Karena cakupan wilayahnya masih tidak terlalu luas, sehingga akan lebih mudah untuk mengajak pelajar-pelajar dalam kegiatan IPNU dan IPPNU sebagai salah satu proses membangun karakter. Pengurus Ranting diharuskan untuk jeli dan teliti dalam membuat program yang dapat membangun karakter baik bagi anggotanya. Namun, pelaksanaan program pengurus Ranting tetap dalam pengawasan dari Pengurus Anak Cabang (PAC).
Perwujudan dari pembangunan karakter dapat dimulai dengan penanaman rasa empati dalam diri pelajar. Salah satunya rasa peduli terhadap sesuatu kejadian atau musibah orang lain. Rasa simpati yang telah tertanam dalam diri pelajar harus dikembangkan, tidak hanya simpati saja namun juga harus empati. Maksudnya, ketika ada suatu musibah tidak hanya berbelas kasih namun juga mewujudkan perilakunya dengan cara ikut membantu yang terkena musibah. Dengan rasa simpati dan empati yang dimiliki pelajar akan menumbuhkan generasi yang bersikap baik dan peka terhadap kejadian yang ada disekitarnya. Untuk menumbuhkan empati dan simpati pelajar dapat dimulai dari pengurus Ranting tingkat desa.
Lalu, mengapa harus dimulai dari desa?
Desa merupakan miniatur kecil dari Indonesia. Desa memiliki keberagaman seperti Indonesia. Untuk itu, segala pembangunan karakter dapat dimulai dari desa yang ruang lingkupnya masih kecil namun memiliki keberagaman yang dapat dijadikan pembelajaran untuk menghargai perbedaan.
Berbekal trilogi pelajar IPNU dan IPPNU yakni “Belajar, Berjuang, dan Bertaqwa” seperti dalam artikel karya Rekanita Intan Khumairo (https://nujateng.com/2019/07/tiga-tugas-kader-dalam-trilogi-ipnu-ippnu/), diharapkan menjadi penyemangat bagi pelajar untuk membangun karakter emas bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
Selamat berproses dalam membangun karakter.
Salam pelajar! Belajar, berjuang, dan Bertaqwa!