Pertanian, daridesa.com – Bunga Telang (Butterfly Pea) nama latin Clitoria ternatea merupakan bagian dari tanaman telang, yang hidupnya merambat atau menjalar.
Bunga telang yang memiliki warna kuning dan putih di bagian tengahnya ini dapat dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik juga sebagai obat herbal.
Dilansir Journal of Functional Food and Nutraceutical oleh Abdullah Muji, 2020, bahwa tanaman ini tersebar luas di berbagai wilayah beriklim tropis dan subtropis di benua Asia dan Pasifik, Amerika dan Karibia, Afrika, dan Australia.
Khasiat tanaman ini diakui dalam pengobatan tradisional berbagai peradaban, terutama di Asia dan Amerika.
Tanaman telang merupakan tanaman berhabitus herba atau perennial, tipe batang berbentuk bulat, perakarannya terdiri dari akar tunggang dan banyak akar lateral, juga memiliki akar horizontal tebal, sehingga tanaman ini dapat tumbuh hingga lebih dari 2 meter. Bunganya berwarna biru tua ke biru, ungu muda atau terkadang putih.
Di Indonesia sendiri konsumsi bunga telang semakin meningkat, yaitu sebagai bahan pewarna biru alami, ataupun untuk dijadikan minuman pengganti teh dengan cara diseduh menggunakan air panas.
Peningkatan tersebut karena manfaat yang terkandung pada bunga telang sangat tinggi. Dikutip balittro.litbang.pertanian.go.id, 2020, bahwa bunga telang memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamasi dan analgesik, antikanker, antidiabetes, immunomodulator, dan antistres.
Dalam pengobatan Ayurveda yaitu ilmu kesehatan yang berasal dari India bunga telang digunakan untuk campuran herbal, berkhasiat untuk meremajakan otak, menyembuhkan gangguan neurologis, dan meningkatan atau mempertahankan kecerdasan.
Sedangkan masyarakat Betawi khususnya, memanfaatkan bunga telang untuk menjernihkan mata pada bayi.
Penanaman dan pembudidayaan bunga telang tidak terlalu sulit loh sobat daridesa. Bunga telang cukup toleran terhadap lingkungan, dapat tumbuh didataran rendah 0-1800 mdpl, pada suhu 19-28°C, kebutuhan terhadap curah hujan nya normal 1500 mm/tahun, namun pada curah hujan 500-900 mm/tahun pun masih dapat tumbuh loh, juga dapat tumbuh pada tanah yang subur dan gembur, dengan pH 5,5-8,9. Media tanam yang baik dan perawatan yang maksimal akan berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan.
Jadi, bunga telang sangat cocok nih untuk ditanam di pekarangan rumah sebagai penambahan sediaan obat herbal juga tanaman hias dalam menambah estetika rumah, menarik ya. Gimana mau merasakan memetik langsung bunga telang, mengkonsumsinya, dan merasakan manfaatnya? Berikut cara menanam tanaman telang:
1. Semai biji yang sudah masak, tanaman telang dapat diperbanyak melalui biji.
2. Menyiapkan media tanah dan pupuk (1:1)
3. Tanam benih telang pada media tanah dengan kedalaman 0,8-1 cm dari permukaan media semai, jangan lupa disiram ya.
4. Simpam semaian pada tempat yang teduh, dan pastikan medai semai selalu dalam kondisi lembab. Bibit bunga telang akan keluar tunas pada waktu 5-7 hari.
5. Tanaman dapat dipindah pada lahan yang lapang setelah kurang lebih berumur 1 bulan.
6. Sebelum pindah tanam, jangan lupa disiapakan penopang seperti tajar dari bambu misalnya. Karena tanaman telang ini tumbuh merambat.
8. Bunga telang dapat dikonsumsi setelah umur 5-6 bulan dan tidak mengenal musim.
Selamat mencoba sobat daridesa.