Mengenal Desa Bendul dan Sejarah Lahirnya Sukatani di Purwakarta

Mengenal Desa Bendul dan Sejarah Lahirnya Sukatani di Purwakarta

Daridesa.com | Purwakarta – Khususnya warga  asli Sukatani dan purwakartasekitarnya, udah pada tau belum nih sejarah kampung halamanya?

Konon asal mula Sukatani berawal dari desa Bendul yg merupakan Desa Pertama pada tahun 1911 di jaman pemerintahan Belanda, yang dipimpin oleh Kepala Desa Mandor Arwan.

Lalu, tahun 1922 /1953 tokoh setempat bernama Mama Basir berhasil mendirikan KOPRASI Desa Bendul, sampai saat ini menjadi K. U. D dan Mama Basir pun mampu mengatasi Tekanan Belanda sehingga Desa Cinusa menjadi satu dengan Desa Bendul pada tahun 1926 yang sebelumnya Desa Cinusa dipinpim oleh Bah Otong.

Desa Bendul, lama- kelamaan menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di desa tersebut. Sehingga pada tahun 1950 s/d 1958 terjadilah perubahan nama menjadi Desa Sukatani yang sudah terkenal di kalangan penduduk atau desa sekitar bahkan terdengar sampai keluar kota kabupaten.

Konon, nama ‘Sukatani’ diambil karena masyarakat di desa ini mayoritas adalah Petani terutama petani singkong sebagai bahan baku menghasilkan Tape (Peuyeum Bendul)

Desa Sukatani pada tahun 1976 s/d 1983 mengalami pemekaran wilayah untuk pertama kalinya, yang dipinpin oleh lurah Sahdi Sutisna yaitu Desa Sukajaya dan Sukamaju.

Tidak hanya itu, Sukatani terus mengembangkan wilayahnya dengan lahirnya Desa Malangnengah serta dibaginya Desa Sukajaya menjadi Sukajaya dan Cijantung. Desa Sukamaju pun ikut dimekarkan menjadi tiga desa, yaitu Cilalawi, Cipicung dan Sukamaju.

Demikianlah Semua itu hasil pemekaran Desa Sukatani dari satu Desa menjadi tujuh Desa. Itulah satu kelebihan Lurah Sahdi pada saat itu. Namun, adapun pembangunan SMA 1 Sukatani dilakukan pada periode tahun 1986 s/d 1984 yang dipimpin oleh Lurah Diat Sudiat serta peletak pondasi rencana pembangunan pasar Anyar.

Kini, Sukatani telah bertransformasi menjadi wilayah yang ramai di Purwakarta serta menjadi salah satu jalur lalu lintas yang sibuk dilalui oleh hasil pertambangan tanah dan batu andesit. (Alpiadi/Red)

Kabar dari desa | Membaca kampung halaman

ARTIKEL TERKAIT
Masih Banyak Anak Terinfeksi Cacing? Mahasiswa dan Puskesmas Tak Mau Diam

Masih Banyak Anak Terinfeksi Cacing? Mahasiswa dan Puskesmas Tak Mau Diam

de’TALK Academy dan Komite Ekonomi Kreatif Purwakarta Kolaborasi dalam Assesment Batch 3

de’TALK Academy dan Komite Ekonomi Kreatif Purwakarta Kolaborasi dalam Assesment Batch 3

Pagi Ceria di Taringgul Tengah: Warga Antusias Senam Bersama Mahasiswa KKN

Pagi Ceria di Taringgul Tengah: Warga Antusias Senam Bersama Mahasiswa KKN

Pengendalian Hama Terpadu: Kunci Ketahanan Pangan dan Sukses Program MBG

Pengendalian Hama Terpadu: Kunci Ketahanan Pangan dan Sukses Program MBG

“Ngosrek Bareng”: Wujud Kebersamaan Warga Taringgul Tengah di HUT Purwakarta ke-194

“Ngosrek Bareng”: Wujud Kebersamaan Warga Taringgul Tengah di HUT Purwakarta ke-194

Kritisi Isu Desa, Mahasiswa KKN STAI Riyadhul Jannah Paparkan Gagasan Transformasi Lokal

Kritisi Isu Desa, Mahasiswa KKN STAI Riyadhul Jannah Paparkan Gagasan Transformasi Lokal