Jakarta, daridesa.com – Lily Chadijah Wahid atau Lily Wahid merupakan adik kandung Presiden keempat RI KH Abdurahman Wahid (Gusdur). Kabar tutup usia tersebut disampaikan pertama kali oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar melalui akun Twitter-nya. Senin, (9/5).
Dikutip dari halaman liputan6.com. Perempuan yang berkiprah di PKB itu meninggal sekitar pukul 16.25 WIB. di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Rencananya akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Selain adik dari almarhum Gus Dur, Lily Wahid juga cukup terlibat aktif dalam kancah perpolitikan nasional. Beliau lahir Jombang 4 Maret 1948, saat masih remaja, dia sudah mengenal politik. Ketika usianya masih sekitar 19 tahun, Lily sempat dicalonkan menjadi anggota DPR. Beliau mulai dikenal publik ketika mendukung kepengurusan PKB hasil Muktamar Ancol awal 2008 yang melahirkan Muhaimin Iskandar dan Lukman Edy, masing-masing sebagai ketua umum dan sekjen.
Pada Pemilu 2009, Lily selanjutnya melenggang ke DPR setelah memenangkan pertarungan di daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur II. Saat skandal Bank Century mencuat, Lily bersama delapan anggota DPR dari lintas fraksi berinisiatif membentuk Tim Sembilan. Tim inilah yang menggagas usulan penggunaan hak angket DPR untuk mengusut kasus pengucuran dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century.
Bagi Lily, makna politik sesungguhnya adalah cara untuk mencapai kemakmuran rakyat. Untuk mencapai tujuan itu, setiap orang bisa memainkan perannya masing-masing sesuai kemampuannya. Masyarakat biasa bisa berpartisipasi dalam politik dengan ikut menyampaikan aspirasinya terhadap situasi perkembangan negara lewat saluran-saluran yang ada. Maka, dia tidak takut untuk menyuarakan kebenaran. Prinsipnya, katakanlah yang benar meski itu pahit.
Berita Dari Desa | Membaca Kampung Halaman