Mengenal Toponimi Nama Plered di Purwakarta

Mengenal Toponimi Nama Plered di Purwakarta

Daridesa.com | Purwakarta – Masyarakat purwakarta Khususnya  yang tinggal di Plered, pada tau ga sejarah asal mula kenapa disebut Plered?

Dilansi dari Pleredberseka.blogspot.com, bahwa Plered adalah nama daerah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan luas wilayah 91.172 Ha.

Sejarah Plered dan keramik sudah ada sejak jaman Neolitikum. Pada jaman tersebut sudah ada penduduk yang berdatangan menyusuri sungai Citarum ke daerah Cirata.

Dari hasil penggalian di daerah ini ditemukan peninggalan dari batu kapak persegi, alat untuk menumbuk dari alu dan batu, termasuk ditemukan belanga dan periuk dari tanah liat, juga ditemukan adanya Panjunan (Anjun) tempat membuat keramik.

Asal muasal nama Plered sendiri mempunyai beragam versi diantaranya yang terkenal bahwa nama tersebut berasal dari masa tanam paksa dimana pada waktu itu daerah ini merupakan tempat penanaman kopi yang hasilnya diangkut dengan pedati-pedati kecil yang ditarik oleh kerbau (disebut PALERED dan selanjutnya berkembang menjadi “PLERED”).

Pengangkutan kopi tersebut menuju Cikao Bandung/Jatiluhur yang selanjutnya diangkut menggunakan rakit ke Tanjung Priok menyusuri sungai Citarum.

Cerita menarik lainnya adalah tentang asal usul nama sebuah kampung di Kecamatan Plered yang merupakan pusat pembuat keramik di desa itu, yang bernama “Anjun”.

Ada yang mengatakan bahwa kata “Anjun” itu adalah kependekan kata “Panjunan” yaitu tempat orang membuat “Jun”. Kata “Jun” menurut kamus Bausastra Jawa karangan S. Prawiro Atmojo berarti “Buyung”. Jadi menurut asal katanya, “Paanjunan” atau “Panjunan” itu adalah tempat orang membuat buyung atau wadah/penyimpan air.

Hal itu sama dengan arti di dalam kamus yang lain seperti Kamus Umum Basa Sunda, yang menyebutkan bahwa “Anjun” adalah “tukang nyieun gagarabah ( keramik )”.

Yang lain mengatakan bahwa kata “Anjun” itu berasal dari nama seorang pangeran yang berasal dari Cirebon “Panjunan”, menurut cerita rakyat pangeran tersebut tidak hanya menyebarkan agama islam, tapi juga mengajarkan keahlian membuat keramik atau gerabah. Sehingga, nama tokoh tersebut perlu diabadikan, maka jadilah Kampung Anjun. (Pleredberseka.blogspot.com)

ARTIKEL TERKAIT
PMII Purwakarta Kritik Keras Kebijakan Jam Malam Bupati Purwakarta: Pelajar Dibatasi, Kreativitas dan Kesejahteraan Terabaikan

PMII Purwakarta Kritik Keras Kebijakan Jam Malam Bupati Purwakarta: Pelajar Dibatasi, Kreativitas dan Kesejahteraan Terabaikan

100 Hari Kepemimpinan, Aliansi BEM Purwakarta Layangkan Kritik Terbuka ke Bupati: Soroti Masalah Pendidikan hingga Gedung GCC

100 Hari Kepemimpinan, Aliansi BEM Purwakarta Layangkan Kritik Terbuka ke Bupati: Soroti Masalah Pendidikan hingga Gedung GCC

Komunitas Pena dan Lensa Lakukan “Jarambah Lur” ke Desa Pasir Angin untuk Riset Awal Budaya Domyak

Komunitas Pena dan Lensa Lakukan “Jarambah Lur” ke Desa Pasir Angin untuk Riset Awal Budaya Domyak

Dzikr Abazis Subekti Sayangkan Aksi Pengeroyokan Seorang Nenek di Cianjur

Dzikr Abazis Subekti Sayangkan Aksi Pengeroyokan Seorang Nenek di Cianjur

Heru Kurniawan Terpilih Sebagai Kepala Desa Gandamekar Plered

Heru Kurniawan Terpilih Sebagai Kepala Desa Gandamekar Plered

BUMDes: Pilar Ekonomi Menuju Kemandirian Desa

BUMDes: Pilar Ekonomi Menuju Kemandirian Desa