“Ngosrek Bareng”: Wujud Kebersamaan Warga Taringgul Tengah di HUT Purwakarta ke-194

Purwakarta, daridesa.com – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-194 Purwakarta dan HUT ke-57 Kabupaten Purwakarta, Pemerintah Desa Taringgul Tengah menggelar kegiatan bertajuk “Ngosrek Bareng Purwakarta Istimewa”, Selasa (22/7).

Acara ini menjadi simbol nyata kecintaan masyarakat terhadap daerah sekaligus wadah mempererat solidaritas antarwarga. Sejak pukul 07.00 WIB, ratusan peserta memadati Jalan Lapang Bola untuk mengikuti rute jalan santai menuju TPU Tanah Mati. Tak ada kostum khusus, tak pula panggung megah—hanya wajah-wajah ceria warga yang datang dengan pakaian kerja dan baju keseharian. Kesederhanaan inilah yang justru menghadirkan makna kuat: kebersamaan dibangun bukan dari kemewahan, melainkan dari niat tulus untuk menjaga kebersatuan.

Meski demikian, antusiasme begitu terasa. Senyum mengembang di wajah anak-anak yang ikut berlari kecil sambil menggandeng tangan orang tuanya. Para pemuda berjalan berdampingan sambil berbincang ringan, dan para orang tua turut menyusuri jalanan desa dengan langkah penuh semangat. Jalan yang biasanya sepi di pagi hari, hari ini berubah menjadi lautan manusia yang menyatu dalam irama kebersamaan.

Kegiatan ngosrek ini bukan sekadar olahraga ringan, melainkan sebuah peristiwa sosial yang menyatukan banyak cerita. Ada yang datang untuk nostalgia dengan teman lama, ada pula yang sekadar ingin menikmati pagi bersama masyarakat desa lainnya. Suasana kekeluargaan begitu terasa di sepanjang rute perjalanan, memperlihatkan wajah Purwakarta yang hangat, dan asri.

Kepala Desa Taringgul Tengah, Ade Kusnadi, turut hadir dan berjalan bersama warga dalam kegiatan tersebut. Dalam kesempatan itu, beliau menyampaikan harapan serta pesan khusus untuk masyarakat Desa Taringgul Tengah dan Kabupaten Purwakarta secara umum di momen bersejarah ini.

“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar dan penuh semangat. Meski terlihat sederhana, inilah bentuk nyata kecintaan kami terhadap Purwakarta,” ujarnya.

“Di usia yang ke-194 ini, kami berharap Purwakarta semakin maju, semakin istimewa, dan tetap berpihak pada masyarakat desa yang menjadi pondasi utama pembangunan.”

Tak hanya sebatas perayaan, beliau menegaskan bahwa momen seperti ini merupakan investasi sosial yang sangat berharga bagi masa depan desa. Ia menekankan pentingnya merawat semangat kebersamaan dan gotong royong yang tumbuh secara alami dari akar budaya masyarakat.

“Kami di Taringgul Tengah percaya, kekuatan Purwakarta terletak pada semangat gotong royong yang tumbuh dari kampung-kampung. Semoga semangat ini terus terjaga dan menginspirasi banyak pihak, terutama generasi muda,” tambahnya dengan penuh harap.

Kegiatan ngosrek bareng ini bukan sekadar ajang jalan santai. Ia telah menjelma menjadi ruang interaksi sosial yang memperkuat ikatan warga, menumbuhkan rasa saling peduli, dan menyatukan langkah untuk terus mencintai tanah kelahiran. Dari jalan setapak desa hingga wajah-wajah lelah namun bahagia di garis akhir, tercermin bahwa cinta kepada daerah tak selalu perlu dirayakan dengan megah — cukup dengan berjalan bersama, tertawa bersama, dan pulang dengan hati yang penuh syukur.

Penulis: Isa

Berita Dari Desa | Membaca Kampung Halaman