Pariwisata Indonesia setelah Pandemi Berakhir

Pariwisata Indonesia setelah Pandemi Berakhir

Opini, daridesa.com – COVID 19 ini memang berdampak besar bagi kehidupan seluruh umat manusia di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu yang berdampak yaitu bidang pariwisata. Setelah virus ini masuk Indonesia, pariwisata benar-benar kacau. Menurut World Travel and Tourism Council (WTTC), Indonesia mengalami kerugikan dalam industri pariwisata semenjak bulan Januari sebesar kurang lebih 1,5 miliar dollar AS. Semua destinasi terpaksa ditutup dan semua hal yang menyangkut tentang pariwisata juga berdampak untuk berhenti. Segala mobilitas terpaksa dihentikan, karena dikhawatirkan akan menyebarluaskan virus ini. Apalagi mobilitas pariwisata secara besar-besaran akan meningkatkan resiko tertular. Namun, tidak menutup kemungkinan dengan terjadinya pandemi ini wisata akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Daripada meratapi kesedihan akibat pandemi, lebih baik untuk bangkit dan memikirkan bagaimana nasib pariwisata kedepannya Pelaku pariwisata mulai berpikir bagaimana untuk tetap menghidupkan pariwisata ditengah pandemi yang tidak tahu kapan] akan berakhir. Sudah banyak sekali inovasi-inovasi mengenai penanganan pariwisata di saat pandemi, namun bagaimana nasib pariwisata setelah pandemi ini berakhir? Apakah akan berubah? Atau kembali seperti dahulu? Atau bahkan melangkah untuk menjadi lebih baik? Tidak ada salahnya ketika pandemi seperti ini, pelaku pariwisata juga mempersiapkan
apa yang akan terjadi pada kehidupan pariwisata di masa ketika pandemi telah berakhir. Ini merupakan hal yang jarang sekali diperbincangkan. Padahal ketika pandemi berakhir, pariwisata merupakan salah satu sektor yang akan mengalami pemulihan secara lebih cepat dari sektor lain.

Disaat pandemi ini, kita semua sudah terbiasa dengan menjaga kebersihan, baik lingkungan maupun diri sendiri, seperti barang-barang yang harus steril, membawa hand sanitizer kemana-mana, tempat umum yang selalu bersih dan disterilkan setiap saat untuk menghindari tersebarnya virus, dan juga mengurangi penggunaan uang cash untuk mengurangi perpindahan virus dari tangan satu ke tangan yang lain. Industri pariwisata pun juga begitu, diterapkannya protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) bagi seluruh penyelenggara kegiatan pariwisata disaat pandemi ini bisa jadi juga kedepannya ketika pandemi telah berakhir akan menjadi budaya bagi keberlangsungan pariwisata sendiri, dimana akan mengutamakan cleanliness, health, safety, and environtment.

Dengan begitu, wisatawan domestik maupun mancanegara kedepannya tidak akan takut lagi untuk berwisata pascapandemi, karena sudah melihat sendiri bahwa metode ini menjadi solusi terbaik bagi Indonesia. Dengan adanya kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata setelah pandemi ini, maka mereka tidak akan ragu untuk keluar rumah dan mulai untuk berwisata di berbagai daerah di Indonesia. Setelah sekian lama berdiam diri di rumah dan menahan untuk berwisata, akhirnya dapat berwisata kembali ke tempat-tempat yang sudah direncanakan, namun tertunda selama pandemi ini.

Akan banyak destinasi yang ramai didatangi oleh wisatawan, oleh karena itu bisa juga dipersiapkan mulai sekarang untuk memperbaiki segala fasilitas atau kekurangan yang ada di suatu destinasi, agar ekspektasi wisatawan ketika datang terpenuhi dan merasa puas akan destinasi yang dikunjungi. Setelah pandemi ini berakhir, tingkat kunjungan wisatawan akan meningkat seiring berjalannya waktu, tinggal bagaimana pelaku pariwisata menyiapkan sedemikian rupa agar wisatawan yang akan datang ke Indonesia tidak ragu dan khawatir tentang kemanan dan kesehatannya.

Tidak ada salahnya juga untuk mempersiapkan pariwisata setelah pandemi ini berakhir, karena puncak kunjungan wisatawan akan meledak ketika pandemi ini berakhir. Pelaku pariwisata juga harus memutar otak bagaimana caranya agar wisatawan tetap bisa berwisata dengan nyaman walaupun jumlah peminat kunjungan ke destinasi melonjak drastis. Bagaimana menurut Anda tentang pariwisata setelah pandemi ini berakhir?

Penulis: Sofiani Sona Avila, Mahasiswi Bisnis Perjalanan Wisata Universitas Gadjah Mada

ARTIKEL TERKAIT
Ketimpangan Kekuasaan: Memahami Realitas Politik di Desa-Desa Indonesia

Ketimpangan Kekuasaan: Memahami Realitas Politik di Desa-Desa Indonesia

Menikmati Kopi Ala Cafe Sawah di Desa Wisata Pujon Kidul

Menikmati Kopi Ala Cafe Sawah di Desa Wisata Pujon Kidul

Akhiri Event Ramadhan ArtFest 2024, Komite Ekraf Gelar Doa Bersama dan Santunan

Akhiri Event Ramadhan ArtFest 2024, Komite Ekraf Gelar Doa Bersama dan Santunan

Destinasi Wisata dan Produk Ekonomi Kreatif Purwakarta Solusi Isi Liburan Lebaran 2024

Destinasi Wisata dan Produk Ekonomi Kreatif Purwakarta Solusi Isi Liburan Lebaran 2024

Miliki Potensi Alam dan Budaya yang Menjanjikan, Desa Wisata Karangkemiri Berhasil Raih Omset Tahunan Ratusan Juta

Miliki Potensi Alam dan Budaya yang Menjanjikan, Desa Wisata Karangkemiri Berhasil Raih Omset Tahunan Ratusan Juta

Bungursari Lake Park Sediakan Paket Camping Anti Ribet Di Malam Pergantian Tahun 2023

Bungursari Lake Park Sediakan Paket Camping Anti Ribet Di Malam Pergantian Tahun 2023