Wonosobo, daridesa.com – Dengan mengangkat tema Islam Berkebudayaan Islam Kerakyatan Movement of PMII, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Wonosobo kembali adakan pelantikan serentak periode 2023/2024 tingkat Rayon, Komisariat, Cabang pada Minggu (28/05) di Gor Poedjiharjo Kampus 2 Universitas Sains Al Qur’an (Unsiq).
Lutfi Maftuh selaku Ketua Cabang terlantik menyampaikan ada tiga nilai fundamental yang harus ditanamkan untuk kader PMII Wonosobo.
Pertama, Kader PMII Wonosobo harus bisa memanifestasikan Islam berkebudayaan Islam kerakyatan dalam membangun gerakan PMII Wonosobo.
“Dengan nilai tersebut, PMII harus mampu menjadi kontrol kebijakan-kebijakan di negara, kebijakan yang benar-benar menjamin kesejahteraan masyarakat,” papar Lutfi Ketua Umum PC PMI Wonosobo dalam sambutannya.
Kedua, Nilai Dasar Pergerakan (NDP) adalah rumusan nilai-nilai yang diturunkan secara langsung dari ajaran Islam serta kondisi masyarakat dan negara Indonesia.
“PMII sebagai organisasi gerakan mempunyai keberpihakan terhadap rakyat sehingga memiliki kewajiban untuk menjaga kestabilan kondisi sosial,”
Ketiga, PMII sebagai organisasi kaderisasi harus bisa membangun nalar dan gerakan tersebut dalam tubuh internal organisasi sehingga PMII tumbuh sebagai motor penggerak yang berkebudayaan dan bervisi kerakyatan.
Selaras dengan hal tersebut, M. Muhamtashir selaku Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Tengah mengatakan PMII harus bisa menjadi episentrum gerakan berdasarkan ruang lingkup dan analisis kuat masing masing pangkalan.
“Setiap Cabang memiliki karakter, value, nilai yang harus diperjuangkan masing-masing sesuai aspek permasalahannya sehingga harus kita sinergikan dan kita kolaboratifkan dalam gerakan yang efektif”, papar Tashir.
Acara pelantikan tersebut ditutup dengan live Mural dari Lembaga Seni Otonom (LSO) PMII Teather Banyu. Turut hadir dalam pelantikan Polres Wonosobo, Kodim, Kesbangpol, dan Sekretaris PCNU Wonosobo, dan Wakil Rektor Unsiq yang juga selaku Katib PCNU Wonosobo.
Berita Dari Desa | Membaca Kampung Halaman