Penemuan Artefak Di Batu Peti Sukasari, Mempertegas adanya peninggalan sejarah Patilasan Sangkuriang

Penemuan Artefak Di Batu Peti Sukasari, Mempertegas adanya peninggalan sejarah Patilasan Sangkuriang

Daridesa.com | Purwakarta – Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta (PERMATA), pekan ini sedang mendalami Temuan Situs Sejarah Petilasan Sangkuriang di batu peti yang bertempat di Kp. Ciputat, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta.

Selama dalam penelitiannya, tim Permata kembali menemukan hasil dimana pada saat melakukan proses validasi terdapat dua batu yang usianya sangat tua. Untuk temuan batu pertama, yang memiliki konstruksi berupa menhir (Batu Tunggal) ini berusia 1621 SM. Sedangkan, pada temuan batu kedua dengan konstruksi berupa bekas runtuhan menara berusia 2400 SM.

Tim dari Permata bersama masyarakat Desa kutamanah. saat menggali dan menemukan artefak di batu peti. (Foto: Nurqoyim)

Dalam hal ini, Indra Nugraha Selaku Ketua tim arkeologi PERMATA mengungkapkan, bahwa hasil dari penelitian kali ini benar-benar memuaskan.

“Kita harus lebih fokus dan serius dalam menangani situs sejarah ini, apalagi hasil penelitian tadi sangat memuaskan. Kita pun sudah membawa satu buah batu untuk dijadikan sampel dan dilakukan validasi atau pengujian lebih intensif Ke Dinas Kepurbakalaan Provinsi Jawa Barat”

Setelah di lakukan penelitian, Lanjut Indra. Hasilnya pun positif, dimana usia batu tersebut yakni, 1227 Ths. Artinya situs ini di bangun pada tahun 792 M (abad ke-8). Dalam hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat tiga fase kebudayaan yakni 792 M, 2400 SM, dan 1621 SM” Ujarnya Kepada daridesa.com Jum’at (9/8/19).

Batu yang berbentuk hiasan yang berhasil dikumpulkan oleh masyarakat setempat. (Foto: Hadi)

“Beberapa hari kemarin, Selasa (6/8/19). Dimana kami kembali lagi menemukan artefak dengan rupa gerabah, koin, dan manik-manik, setelah dilaksanakan beberapa galian”

Indra menambahkan, Meskipun sudah mendapatkan hasil beberapa temuan, namun (Kami, Red.) tim peneliti tidak mau terburu-buru dalam berspekulasi, sebab temuan pun belum banyak.

“Kami cukup puas dengan hasil ekskavasi kali ini, namun ini bukanlah suatu hasil akhir, kami akan terus melakukan penelitian lebih mendalam lagi.” Jelasnya. (red)

DARI DESA | MEMBACA KAMPUNG HALAMAN

ARTIKEL TERKAIT
Rampak Bambu Calung Terbentuk Dari Kreatifitas Pelajar SMPN 1 Pasawahan, Meriahkan Raker Ekraf

Rampak Bambu Calung Terbentuk Dari Kreatifitas Pelajar SMPN 1 Pasawahan, Meriahkan Raker Ekraf

Revolusi Bisnis Desa di Purwakarta oleh Mahasiswa KKN ITB

Revolusi Bisnis Desa di Purwakarta oleh Mahasiswa KKN ITB

D4 TLM FITKes Unjani laksanakan Cegah & Pengendalian Vector Penyakit Demam Berdarah di Kota Cimahi

D4 TLM FITKes Unjani laksanakan Cegah & Pengendalian Vector Penyakit Demam Berdarah di Kota Cimahi

EKRAF Kecamatan Bojong Inisiasi Wisata Kuliner & Panggung Budaya

EKRAF Kecamatan Bojong Inisiasi Wisata Kuliner & Panggung Budaya

EKRAF Bungursari Bersama Influencer Promosikan UMKM Purwakarta

EKRAF Bungursari Bersama Influencer Promosikan UMKM Purwakarta

Unjani Berikan Edukasi dan Tes Lab pada Remaja MAN Kota Cimahi

Unjani Berikan Edukasi dan Tes Lab pada Remaja MAN Kota Cimahi