Daridesa.com | Pertanian – Hidroponik ? lagi marak banget diperbincangkan dikalangan masyarakat nampaknya hidroponik ini. So hidroponik itu apa sih ? baik kita bahas sedikit tentang hidroponik itu sendiri. Hidroponik merupakan salah satu sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah.
Hidroponik ? lagi marak banget diperbincangkan dikalangan masyarakat nampaknya hidroponik ini. So hidroponik itu apa sih ? baik kita bahas sedikit tentang hidroponik itu sendiri. Hidroponik merupakan salah satu sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Secara etimologi hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata. Yakni hydro dan ponos. Hydro yang artinya air dan ponos yang artinya kerja. Jadi hidroponik ini mengandalkan air dalam proses pembudidayaan tanaman dengan penekanan nutrisi yang cukup.
Meskipun dalam teknik hidroponik ini peran utamannya adalah air tapi jangan salah hidroponik lebih sedikit menggunakan air dibanding dengan budidaya tanaman secara konvensional. Hanya saja pemberian nutrisi pada tanaman hidroponik harus tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman yang kita tanam, nutrisi yang umum dikenal masyarakat yakni nutrisi ABMIX yang didalam terdapat dua jenis nutrisi unsur makro dan mikro yang dalam penggunaannya harus seimbang. Untuk pencampuran nutrisi ABMix akan dibahas dalam tulisan selanjutnya.
Ada beberapa kelebihan dari budidaya tanaman hidroponik yang mesti kita ketahui selain penggunaan air yang lebih efisien. Budidaya hidroponik juga dapat mempercepat pertumbuhan karena nutrisi yang diserap berupa cairan, dalam proses budidaya tidak memerlukan tenaga ektra, menghasilkan kualitas tanaman yang lebih baik, dan tentunya proses ini dapat dilakukan dimana saja tanpa memerlukan lahan yang cukup luas. Misal kita akan membuatnya di dinding rumah, di halapan depan rumah, di lantai atas rumah dan ditempat-tempat lainnya yang lahannya terbatas. Cocok banget diaplikasikan di perumahan atau perkotaan yang lahan mulai sempit dan mahal.
Selain kelebihan-kelebihan yang sudah disebutkan, hidroponik juga memiliki kekurang yang harus kita perhatikan, seperti dalam proses awal budidaya hidroponik memerlukan biaya yang cukup besar dibandingkan dengan budidaya konvensional, dan alat-alat yang digunakan untuk bercocok tanam hidroponik ini menggunakan alat-alat khusus tapi jangan khawatir karena saat ini perlengkapan hidroponik sudah dapat kita temui di toko-toko online yang menjualnya secara terpisah atau keseluruhan perlengkapan hidroponik. Kemudian dalam budidaya hidroponik membutuhkan ketelitian sangat tinggi dalam proses perawatannya maka dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam proses ini.
Budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah ? bisa gitu, terus nanti untuk menopang akarnya gimana, menyerap nutrisinya gimana ? pasti ada pertanyaan seperti itu dan pertanyaan semacamnya. Sama halnya dengan konvensional yang menggunakan tanah sebagi media tanamnya nah di hidroponik ini media tanam yang digunakan tentunya selain tanah, tapi sebelumnya paham kan media tanam itu apa ? Media tanam itu suatu material atau bahan selain tanah tentunya kalau dalam hidroponik yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnnya akar tanaman dan sebagai penopang tanaman juga agar mampu berdiri tegak tidak mudah roboh. Media tanam hidroponik banyak jenisnya yang dapat kita gunakan sesuai kebutuhan seperti Rockwool, Arang Sekam, Hydroton, Sabut Kelapa, Spons, Perlite, Vermiculite, Akar Pakis, Kapas, Hydrogel, Krikil, Pasir, Pumice, dan Expended Clay.
Naah selain media tanam kita juga harus memahami sistem-sistem dalam proses budidaya hidroponik terdapat berbagai macam cara yang bisa kita lakukan, diantaranya: Wick System, Aeroponik, rakit apung, Drip putar, Pasang Surut, NFT (Nutrient Film Technique) dan Sistem DFT (Deep Flow Technique). Yang bisa kita bahas lebih jelas di kesempatan berikutnya.
Untuk perkenalan tentang Si dia Hidroponik yang lagi naek daun dirasa sudah cukup mencerahkan, semoga tulisan ini bermanfaat.
Secara etimologi hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata. Yakni hydro dan ponos. Hydro yang artinya air dan ponos yang artinya kerja. Jadi hidroponik ini mengandalkan air dalam proses pembudidayaan tanaman dengan penekanan nutrisi yang cukup.
Meskipun dalam teknik hidroponik ini peran utamannya adalah air tapi jangan salah hidroponik lebih sedikit menggunakan air dibanding dengan budidaya tanaman secara konvensional. Hanya saja pemberian nutrisi pada tanaman hidroponik harus tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman yang kita tanam, nutrisi yang umum dikenal masyarakat yakni nutrisi ABMIX yang didalam terdapat dua jenis nutrisi unsur makro dan mikro yang dalam penggunaannya harus seimbang. Untuk pencampuran nutrisi ABMix akan dibahas dalam tulisan selanjutnya.
Ada beberapa kelebihan dari budidaya tanaman hidroponik yang mesti kita ketahui selain penggunaan air yang lebih efisien. Budidaya hidroponik juga dapat mempercepat pertumbuhan karena nutrisi yang diserap berupa cairan, dalam proses budidaya tidak memerlukan tenaga ektra, menghasilkan kualitas tanaman yang lebih baik, dan tentunya proses ini dapat dilakukan dimana saja tanpa memerlukan lahan yang cukup luas. Misal kita akan membuatnya di dinding rumah, di halapan depan rumah, di lantai atas rumah dan ditempat-tempat lainnya yang lahannya terbatas. Cocok banget diaplikasikan di perumahan atau perkotaan yang lahan mulai sempit dan mahal.
Selain kelebihan-kelebihan yang sudah disebutkan, hidroponik juga memiliki kekurang yang harus kita perhatikan, seperti dalam proses awal budidaya hidroponik memerlukan biaya yang cukup besar dibandingkan dengan budidaya konvensional, dan alat-alat yang digunakan untuk bercocok tanam hidroponik ini menggunakan alat-alat khusus tapi jangan khawatir karena saat ini perlengkapan hidroponik sudah dapat kita temui di toko-toko online yang menjualnya secara terpisah atau keseluruhan perlengkapan hidroponik. Kemudian dalam budidaya hidroponik membutuhkan ketelitian sangat tinggi dalam proses perawatannya maka dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam proses ini.
Budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah ? bisa gitu, terus nanti untuk menopang akarnya gimana, menyerap nutrisinya gimana ? pasti ada pertanyaan seperti itu dan pertanyaan semacamnya. Sama halnya dengan konvensional yang menggunakan tanah sebagi media tanamnya nah di hidroponik ini media tanam yang digunakan tentunya selain tanah, tapi sebelumnya paham kan media tanam itu apa ?
Media tanam itu suatu material atau bahan selain tanah tentunya kalau dalam hidroponik yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnnya akar tanaman dan sebagai penopang tanaman juga agar mampu berdiri tegak tidak mudah roboh. Media tanam hidroponik banyak jenisnya yang dapat kita gunakan sesuai kebutuhan seperti Rockwool, Arang Sekam, Hydroton, Sabut Kelapa, Spons, Perlite, Vermiculite, Akar Pakis, Kapas, Hydrogel, Krikil, Pasir, Pumice, dan Expended Clay.
Naah selain media tanam kita juga harus memahami sistem-sistem dalam proses budidaya hidroponik terdapat berbagai macam cara yang bisa kita lakukan, diantaranya: Wick System, Aeroponik, rakit apung, Drip putar, Pasang Surut, NFT (Nutrient Film Technique) dan Sistem DFT (Deep Flow Technique). Yang bisa kita bahas lebih jelas di kesempatan berikutnya.
Untuk perkenalan tentang Si dia Hidroponik yang lagi naek daun dirasa sudah cukup mencerahkan, semoga tulisan ini bermanfaat.
Penulis bernama Shinta Mustika Julyana lahir di Purwakarta pada tanggal 03 Juli 1997, bertempat tinggal di Kp. Cikadu rt/rw 20/06 Desa. Sukatani Kec. Sukatani Kab. Purwakarta, Penulis menyelesaikan pendidikan Diploma 3 di Politeknik Enjinering Indorama jurusan Teknik Mekatronika pada tahun 2018.
Masa kuliah penulis diakhiri dengan pembuatan alat ‘’Sistem pengendalian nutrisi otomatis pada tanaman hidroponik’’ yang mana alat ini menjadikan penulis juara 1 Putri Pemuda Inspiratif kab. Purwakarta dan Finalis 16 besar Putri Pemuda Inspiratif tingkat Nasional 2018.
Tidak sampai disitu alat yang penulis buat terpilih mewakili institusi dan kota Purwakarta untuk pameran inovasi di kota sumedang tepatnya di LLDIKTI kopertis 4, dan program selanjutnya adalah penulis ingin mengembangkan alat yang dibuat disalah satu desa di Purwakarta yaitu kecamatan sukatani yang akan berjalan ditahun 2019
Semoga dapat diterima baik oleh masyarakat dan dapat mempermudah proses budidaya hidroponik. Agar dapat dikembangkan di seluruh kecamatan di Kota Purwakarta. Penulis juga akan konsen menulis mengenai Hidroponik dan akan menjadi kontributor daridesa.com , (Red)