Purwakarta, daridesa.com – Aktivitas warga Desa Sumurugul, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, begitu tinggi. Selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga di desa ini sangat memperhatikan kegiatan ibadah.
Shalat lima waktu, rutin dijalankan baik oleh orang dewasa ataupun anak-anak. Berbagai kajian agama seperti pengajian anak-anak, maupun ibu-ibu di majelis ta’lim juga rutin dilakukan.
Masyarakat di desa ini sangat seimbang antara keduniaan dan juga akhirat. Akan tetapi, ada hal positif lainnya yang telah dilakukan masyarakat desa ini. Yakni, sangat memerhatikan mengenai pendidikan.
Apa indikatornya? Ada sekelompok anak muda, yang menginisinasi membentuk perpustakaan desa. Anak muda yang digawangi Darda Mustopa ini, sukses menbentuk perpustakaan yang dinamakan Perpustakaan Chandra Dimuka Dharma Temaja.
Menurut Darda, sejarah Perpustakaan Chandra Dimuka Dharma Temaja ini terbentuk pada 1 Februari 2019 lalu. Saat itu, latar belakangnya melihat kondisi masyarakat, khususnya anak-anak di bawah umur yang tergila-gila akan gadget.
“Berangkat dari situ, kami selaku pemuda Desa Sumurugul merasa miris dan takut terjadi generasi menunduk (fokus pada gadget,” ujar Darda.
Para pemuda yang awalnya terdiri dari empat sekawan ini, kemudian berdiskusi untuk merumuskan membentuk penangkal gadget. Akhirnya, tercetus ide membentuk perpustakaan.
“Awalnya, perpustakaan ini akan dibentuk di rumah pribadi. Selang beberapa hari rencana ini pun sampai pada telinga Pak Kades Sumurugul, lalu perintah beliau dengan tegas bahwa perpustakaan harus di bangunan khusus. Makanya di tempatkan di area majelis ta’lim,” lanjutnya.
Kemusian, empat sekawan ini menjadi pengurus perpustakaannya. Setelah itu, pemuda yang lain tertarik untuk bergabung.
Sampai saat ini, jumlah pengurus ada 11 orang. Yakni, Ridwan Muhajir, Cheppy Rizki Fadilah, Embam Nadari, Miftahul Khoer, Kholid Darul Muttaqien, Asep Saepul Ajidin, Dede Iko, Ajip, Firman, Kamay, dan Darda.
Berkat tangan dingin Kades Sumurugul, perpustakaan ini memiliki ruangan yang representatif. Serta, lokasinya strategis di pusat desa. Tepatnya, di Kampung Krajan RT 06/03.
Ruangan perpustakaan ini, masih menginduk ke bangunan utama majelis ta’lim. Akan tetapi, aksesnya terpisah. Adapun luas ruangannya mencapai 7×5 meter.
Perpustakaan Chandra Dimuka Dharma Temaja ini, memiliki jam layanan. Yakni, Senin-Jumat pukul 10.30-13.00 WIB. Kemudian sore hari pukul 16.00-17.00 WIB. Sabtu dan Minggu pukul 08.00-11.30 WIB dan sore hari pukul 13.00-17.00 WIB.
Menurut Darda, ikhtiar para pemuda untuk memerangi gadget ini sudah terlihat membuahkan hasil. Pasalnya, setiap harinya rata-rata anak yang membaca buku antara 10-20 anak.
Selain itu, lanjut Darda, perpustakaan saat ini telah memiliki 6.100 judul buku, 4.200 buku. Perpustakaan juga telah memiliki email tersendiri, yakni perpustakaandesasumurugul@gmail.com
Inilah Visi dan Misi Perpustakaan Chandra Dimuka Dharma Temaja:
Visi
Perpustakaan desa sebagai sumber informasi, rekreasi dan tempat masyarakat belajar sepanjang hayat (Long life education)
Misi
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat desa terhadap pentingnya transformasi informasi, pengetahuan dan pengalaman melalui pustaka.
2. Menumbuhkan minat baca masyarakat dari usia dini.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemberdayaan perpustakaan desa.
4. Menjadikan perpustakaan yang nyaman.
Darda membagikan rahasia dalam menarik perhatian publik. Salah satunya dengan melakukan pendekatan persuasif.
Seperti, menggunakan konsep bermain, misalkan bercerita, tebak-tebakan, dan diskusi kelompok.
Kemudian, ada program-program yang sudah terlaksana. Seperti, kelas komputer, kelas Bahasa Inggris, kelas menari, kelas public speaking, kelas olahraga.
“Dengan adanya fasilitas umum ini, kami harap bisa memaksimalkan potensi anak-anak dan pemuda. Sehingga, literasi di desa kami menjadi berkembang dengan pesat.
Pemerintah Desa Mendukung Penuh Pengoperasian Perpustakaan ini
Pemerintah Desa Sumurugul, mendukung penuh pengoperasian Perpustakaan Chandra Dimuka Dharma Temaja. Apalagi, tujuan dibentuknya perpustakaan ini sangat positif untuk membentengi anak-anak dari pengaruh buruk gadget.
Kades Sumurugul H Dani Hamdan Mubarok, mengatakan, perpustakaan ini telah menjadi kebanggaan warga. Pasalnya, dengan adanya perpustakaan ini anak-anak bisa terarahkan dalam kegiatan yang positif.
“Makanya kami mendukung penuh dengan adanya perpustakaan ini. Termasuk, memetakan ruangan yang lebih dekat dan terjangkau oleh anak-anak,” ujar Dani.
Menurut Dani, sebenarnya bisa saja bangunan perpustakaan terpisah dari majelis ta’lim dan berdiri di tanah milik desa. Akan tetapi, lokasinya terpencil. Sehingga, jika dipaksakan khawatir justru akan sepi.
Sebab, anak-anak dan masyarakat kejauhan mengaksesnya. Karena itu, lebih baik perpustakaan ada di pusat desa. Supaya, bisa berdampingan dengan fasilitas-fasilitas umum lainnya.
“Sehingga, semua aktivitas masyarakat bisa terkoneksi dan berjalan seirama. Harapan kami lebih lanjut, dengan adanya perpustakaan desa ini bisa melahirkan kesadaran literasi kolektif. Karenanya kami mendukung penuh kegiatan ini,” jelas Dani.
Berita Dari Desa | Membaca Kampung Halaman