Perusahaan Grab Dan Gojek Diisukan Siap untuk Merger (Bersatu)

Perusahaan Grab Dan Gojek Diisukan Siap untuk Merger (Bersatu)

Start Up, Daridesa.com – Grab Holdings dan Gojek dikabarkan semakin progresif dalam mencapai kesepakatan untuk menggabungkan bisnis keduanya. Ketika Grab dan Gojek merger, sumber terdekat mengenai isu ini meyakini akan menjadi kolaborasi perusahaan internet terbesar di Asia Tenggara.

Dari apa yang diwartakan Straits Times, sumber anonim tersebut mengatakan dua startup digital ini telah mempersempit perbedaan mereka dan masih ada beberapa kesepakatan yang perlu dinegosiasikan.

Rincian final mengenai merger keduanya juga masih dalam proses, dan hal ini tak lepas dari partisipasi Masayoshi Son dari Softbank Group selaku investor besar di Grab.

Dari bocoran yang beredar, disebut bahwa Co-Founder Grab Anthony Tan akan menjadi CEO dari entitas gabungan tersebut, sementara jajaran eksekutif Gojek akan menjalankan bisnis gabungan baru di Indonesia di bawah brand Gojek.

Sumber anonim itu juga menuturkan, kedua brand kemungkinan beroperasi secara terpisah untuk jangka waktu yang lama. Namun, langkah merger tersebut pada akhirnya akan bertujuan untuk menjadi perusahaan publik, alias IPO.

Perwakilan Grab dan Softbank menolak untuk memberikan tanggapan terkait hal ini.

Satu hal lain, sumber terdekat mengenai bocoran ini mengatakan, kesepakatan antara Gojek dan Grab masih cair dan bisa jadi tidak menghasilkan transaksi. Kesepakatan ini disebut membutuhkan persetujuan regulator dan pemerintah dinilai sangat mungkin memiliki kekhawatiran soal monopoli pasar jika keduanya bersatu.

Seperti yang kita tahu, Grab dan Gojek selama ini bersaing dalam persaingan bisnis on-demand seperti armada online, pengiriman makanan, hingga pembayaran digital.

Para investor dipercaya sering mendorong mereka untuk merger bisnis demi mengurangi ‘bakar duit’ dan fokus pada menciptakan perusahaan internet paling kuat di Asia Tenggara.

Grab yang beroperasi di 8 negara ini memiliki valuasi perusahaan lebih dari USD14 miliar, sementara Gojek berada di angka USD10 miliar dengan operasi bisnis di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Sebelumnya kabar serupa juga mencuat pada pertengahan Oktober kemarin, di mana Masayoshi Son dikabarkan telah meningkatkan tekanan ke salah satu pendiri Grab Holdings, Anthony Tan mengenai hal ini.

Mengutip Bloomberg, Tan pada saat itu kabarnya lebih memilih akuisisi bisnis Gojek di Indonesia, yang akan memberinya lebih banyak kendali setelah kesepakatan dan memungkinkannya menjalankan bisnis di Indonesia sebagai anak perusahaan Grab.

Namun pemegang saham Gojek lebih mendorong menggabungkan seluruh operasional di seluruh Asia Tenggara karena mereka akan berakhir dengan lebih banyak bisnis yang digabungkan. Son sendiri lebih condong dengan opsi tersebut, seperti dilansir Daridesa.com dari  Uzone.id.

ARTIKEL TERKAIT
Masih Banyak Anak Terinfeksi Cacing? Mahasiswa dan Puskesmas Tak Mau Diam

Masih Banyak Anak Terinfeksi Cacing? Mahasiswa dan Puskesmas Tak Mau Diam

de’TALK Academy dan Komite Ekonomi Kreatif Purwakarta Kolaborasi dalam Assesment Batch 3

de’TALK Academy dan Komite Ekonomi Kreatif Purwakarta Kolaborasi dalam Assesment Batch 3

Pagi Ceria di Taringgul Tengah: Warga Antusias Senam Bersama Mahasiswa KKN

Pagi Ceria di Taringgul Tengah: Warga Antusias Senam Bersama Mahasiswa KKN

Pengendalian Hama Terpadu: Kunci Ketahanan Pangan dan Sukses Program MBG

Pengendalian Hama Terpadu: Kunci Ketahanan Pangan dan Sukses Program MBG

“Ngosrek Bareng”: Wujud Kebersamaan Warga Taringgul Tengah di HUT Purwakarta ke-194

“Ngosrek Bareng”: Wujud Kebersamaan Warga Taringgul Tengah di HUT Purwakarta ke-194

Kritisi Isu Desa, Mahasiswa KKN STAI Riyadhul Jannah Paparkan Gagasan Transformasi Lokal

Kritisi Isu Desa, Mahasiswa KKN STAI Riyadhul Jannah Paparkan Gagasan Transformasi Lokal