Daridesa.com, Cimahi – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Achmad Yani Cimahi mengajak seluruh Kader dan Anggota PK PMII Achmad Yani Cimahi melaksanakan berdoa bersama melawan virus Covid-19, kemudian berdoa untuk para Alim Ulama yang pada awal tahun 2021 ini banyak yang wafat, lalu berdoa untuk para korban bencana alam dan juga doa ini digelar guna menyambut UAS Semester Ganjil T.A. 2020/2021.
Acara ini telah sukses digelar pada Minggu, 17 Januari 2021 secara offline di Sekretariat PK PMII Achmad Yani, yang berada di Kota Cimahi, Jawa Barat serta melalui via online dengan memakai aplikasi google meet, jelas Ibnu Ramadhan selaku Wakil Ketua III PK PMII Achmad Yani Cimahi.
Ibnu menjelaskan, tujuan doa bersama itu dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT agar musibah yang selama ini terjadi di dunia segera diangkat. Selain itu, acara tersebut juga akan mendoakan para tenaga medis dan relawan yang meninggal dunia dalam berjuang mengatasi wabah COVID-19, serta utamanya bagi kesalamatan bagi seluruh warga masyarakat Indonesia.
Kemudian acara ini merupakan ikhtiar batin di samping ikhtiar lahiriah, sebagaiman dalam Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII termaktub ada yang namanya Hubungan Manusia dengan Allah (Hablum Minallah), Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum Minannas) lalu Hubungan Manusia dengan Alam (Hablum Minal Alam), yang mana dalam doa bersama ini merupakan manifestasi gerakan nyata PMII Achmad Yani dalam merespon situasi dan kondisi saat ini.
Selanjutnya, lain dan tak bukan doa bersama ini ditujukan guna menyambut pelaksanaan UAS Semester Ganjil T.A. 2020/2021, baik Kader dan Anggota PK PMII Achmad Yani Cimahi yang berkuliah di UNJANI, IKIP Siliwangi Bandung, STKIP Pasundan Cimahi, STIA Cimahi, STAI SIliwangi Bandung ataupun kampus yang lainnya. “Semoga dengan telah dilaksanakannya doa bersama ini, segala apa yang menjadi tujuan dan cita-cita Sahabat-Sahabati bisa terwujudkan, serta Indonesia diberikan keselamatan dan keberkahan, serta diberikan kekuatan atas segala yang telah terjadi”, tutup Ibnu Ramadhan. (Red)
Berita dari desa | Membaca kampung halaman