Lampung Tengah, daridesa.com – Pengasuh Pesantren Darul Musthofa Tempuran Provinsi Lampung Tengah Kiai Agus Saputra mendorong potensi yang dimiliki oleh para santri melalui program Sekolah di Jepang.
Pernyataannya tersebut menyambut kerja sama yang telah dijalin dengan Nippon Language Academy (Nila) yang merupakan salah satu akademi bahasa di negeri Sakura yang kali ini pihak Nila telah berkunjung kedua kalinya ke Ponpes Darul Musthofa pada Ahad (24/09/2023) guna memperkuat progam yang dijalankan.
“Program Santri Go Japan ini merupakan upaya agar wawasan baru dan berkesempatan untuk go internasional. Hal ini yang kami harapkan, agar bekal agama dari pondok pesantren dapat disebarkan lebih luas oleh para santri,” bebernya dalam rilis yang diterima oleh daridesa.com, Senin (25/09/2023).
Selain membekali santri dengan ilmu agama, Ponpes Darul Musthofa juga memiliki misi agar santri mulai melek perihal ekonomi. Bekal keilmuan dari pondok, nantinya akan mereka bawa untuk mulai belajar dan berkarir selama program berlangsung.
Menurut Kiai Agus, ketika para santri telah sampai di Jepang, mereka akan belajar sambil bekerja. Sedikitnya selama satu tahun tiga bulan hingga dua tahun, mereka menetap di negeri Sakura tersebut.
“Kami turut mengawal pemberkasan para santri seperti untuk mendapatkan visa pelajar. Visa ini yang kemudian akan distempel oleh pihak imigrasi Jepang, agar mereka diizinkan untuk bekerja paruh waktu selama proses belajar,” kata dia.
Kerja paruh waktu merupakan kegiatan yang umum dilakukan oleh para pelajar yang menempuh pendidikan di Jepang. Oleh karena itu, berkas yang para santri butuhkan untuk pemenuhan visa menjadi sorotan utama pihak pesantren.
Lebih lanjut, Kiai Agus menyampaikan kemandirian para santri dibentuk dalam program ini melalui proses belajar dan bekerja. Jangan sampai justru keberangkatan mereka ke Jepang menjadi beban berlebih bagi orang tua.
Dia menuturkan bahwa melalui program Nihon go gakkou atau ryugakusei ini, mampu untuk menjembatani para kandidat untuk mendapatkan visa kerja atau tekutegino (TG). Jadi sebelum terjun ke dalam dunia kerja secara maksimal, mereka didorong untuk belajar lewat program sekolah di Jepang.
Setelah membentuk Lembaga Kursus dan Pelatihan Kerja (LKP) Darul Musthofa, dia menyebut telah melakukan MoU dengan Nippon Language Academy. Pihak kampus turut menyambut baik perjanjian di antara kedua lembaga ini.
Kabar Dari Desa | Membaca Kampung Halaman