Sahabat Edukasiku, Cerdas Bersama Anak Desa

Sahabat Edukasiku, Cerdas Bersama Anak Desa

Purwakarta, Daridesa.com – Sahabat Edukasiku (sahdu) merupakan salah satu gerakan peduli pendidikan yang diinisiasi oleh pemuda kp. Gandasoli rt 17, rw 06, Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Gerakan ini berdiri pada tanggal 1 juni 2020, bersama 16 orang volunteer dari pemuda setempat, gerakan ini memulai fokus meningkatkan keadaan pendidikan di wilayahnya.

Fitriani solihah selaku koordinator gerakan sahabat edukasiku menjelaskan “Latar belakang terbentuknya gerakan ini merupakan bentuk kegelisahan saya terhadap anak-anak yang terlalu sibuk bermain kesana-kemari di setiap harinya, apalagi di masa pandemi ini mereka tidak melakukan kegiatan pendidikan apapun, dan juga kegelisahan saya melihat generasi pemuda yang hanya menghabiskan waktu untuk sekedar bermain handphone dan melakukan aktivitas kurang bermanfaat lainnya”. Paparnya kepada daridesa.com, rabu (25/8/2020)

 Masa pandemic ini membuat anak-anak di wilayah saya menjadi malas belajar, dan juga kesadaran beberapa orang tua terhadap penidikan anaknya sangat  masih rendah , sehingga banyak anak yang aktivitas belajarnya terbengkalai.

Maka dari itu. Lanjut fitri, saya mengajak para pemuda untuk melakukan suatu gerakan pendidikan yang bernama “sahabat edukasiku” yang bertujuan agar anak-anak desa khususnya, tetap mendapatkan asupan pendidikan yang mempuni, sehingga jika anak desanya pintar akan membawa pengaruh yang besar bagi desa maupun Negara itu sendiri

Sahabat edukasiku memiliki tagline “learning and playing” yang berarti belajar dan bermain. tagline ini bermaksud kita menerapkan suatu konsep pembelajaran sekolah seperti matematika, bahasa inggris dan calistung yang dipadukan dengan kegiatan bermain seperti mengenalkan permainan tradisional, yang akan melatih motoric anak-anak dan juga melestarikan budaya Indonesia. Ucapnya

“Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dua pertemuan dalam satu minggu, satu pertemuan difokuskan untuk belajar di kelas dan satu pertemuan difokuskan untuk belajar di alam terbuka” Tambah Fitri

 Setelah gerkan ini berjalan selama 2 bulan, ternyata ditemukan berbagai macam permasalahan pendidikan yang harus kita perhatikan, seperti anak sekolah dasar yang masih belum bisa membaca dan berhitung, bahkan ada anak yang memiliki keterbelakangan dalam proses berfikir. 

“Tentunya dengan berbagai masalah pendidikan yang sedang terjadi, tidak akan terselesaikan dengan cepat jika hanya mengandalkan pemerintah atau instansi pendidikan terkait, sudah saatnya para pemuda membuka mata dan pikirannya untuk senantiasa membantu dan bergerak dalam proses kemajuan pendidikan di Indonesia.” ujar Fitri.

Sebagai penutup Fitri berharap, semoga gerakan ini bisa dilakukan di seluruh kabupaten purwakarta dan semakin banyak pemuda yang peduli terhadap pendidikan di wilayahnya. Serta program “one day one village” yang telah kami persiapkan bisa diluncurkan setelah berakhirnya pandemic ini”. (Red)

Berita dari desa | Membaca kampung halaman

ARTIKEL TERKAIT
Rampak Bambu Calung Terbentuk Dari Kreatifitas Pelajar SMPN 1 Pasawahan, Meriahkan Raker Ekraf

Rampak Bambu Calung Terbentuk Dari Kreatifitas Pelajar SMPN 1 Pasawahan, Meriahkan Raker Ekraf

Revolusi Bisnis Desa di Purwakarta oleh Mahasiswa KKN ITB

Revolusi Bisnis Desa di Purwakarta oleh Mahasiswa KKN ITB

D4 TLM FITKes Unjani laksanakan Cegah & Pengendalian Vector Penyakit Demam Berdarah di Kota Cimahi

D4 TLM FITKes Unjani laksanakan Cegah & Pengendalian Vector Penyakit Demam Berdarah di Kota Cimahi

EKRAF Kecamatan Bojong Inisiasi Wisata Kuliner & Panggung Budaya

EKRAF Kecamatan Bojong Inisiasi Wisata Kuliner & Panggung Budaya

EKRAF Bungursari Bersama Influencer Promosikan UMKM Purwakarta

EKRAF Bungursari Bersama Influencer Promosikan UMKM Purwakarta

Unjani Berikan Edukasi dan Tes Lab pada Remaja MAN Kota Cimahi

Unjani Berikan Edukasi dan Tes Lab pada Remaja MAN Kota Cimahi