Karawang, daridesa.com – Pagelaran Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama Karawang, hasil yang dianggap polemik justru kembali digelar di Pesantren Ashidiqiyah Sukatani Cilamaya Wetan dan menetapkan H. Zaenal Arifin sebagai Ketua Tanfidziyah terpilih serta pengasuh Pesantren Al-Mudriky Pasirjaya KH Zubair Wasith sebagai Rois Syuriah. Minggu, (13/11).
Sementara salah satu aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) yang biasa disapa Kang Iman dalam salah satu unggahan media sosialnya menyampaikan, “Soal PBNU pimpinan tertinggi di NU, itu betul. Tapi NU ini jam’iyyah. NU ini organisasi. Bukan Khilafah. Jadi boleh kritis dan mengkritik. Karena PBNU juga isinya manusia. Manusia itu tempatnya salah dan lupa,” tutur ia.
Rohiman menambahkan dalam postingannya. Kalau kita meyakini bahwa Konfercab PCNU XXI di Attarbiyah bulan Maret lalu itu SAH secara hukum di NU, sudah sesuai dengan produk hukum di NU, dan bisa diterima secara dejure dan defacto, maka perlu kita perjuangkan kebenarannya. Bukan pasrah dan tunduk pada kenyataan.
“Saya pribadi, kenapa tetap mengatakan bahwa Konfercab PCNU XXI di Attarbiyah itu SAH. Karena saya perjuangkan kebenarannya. Bukan mempertahankan jabatan & posisi Kang Uyan. Kalau saja di Attarbiyah Kang Uyan kalah, saya pasti akan terima dan ucapkan ‘selamat’ pada pemenang,” terang Rohiman.
Akhir postingan Rohiman, intinya kita perjuangkan KEBENARAN. Bukan mempertahankan jabatan mati-matian. Gus Dur juga memperjuangkan kebenaran. Bukan memperjuangkan jabatan, tandasnya.
Berita Dari Desa | Membaca Kampung Halaman