Batang, Daridesa.com – “Jangan menyelesaikan progam organisasi hanya di atas meja, jadikanlah program untuk memperkuat infrastruktur organisasi, dengan itu organisasi akan berjalan dengan lancar dan bermanfaat ke masyarakat.”
Hal itu di sampaikan oleh Wakil Tanfidziyah Pengurus Ranting (PR) Nahdaltul Ulama Desa Sidorejo Ustad Ubaydillah, di hadapan kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Se-Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang, pada acara Selapan rutin yang bertempat di Masjid Al Mukhlisin Desa sidorejo
“Kalian generasi muda NU yang tergabung dalam IPNU IPPNU lah yang akan menjadi penerus organisasi NU masa depan”, tambah sang Ustadz yang juga pembina IPNU Desa Sidorejo tersebut.
Lebih lanjut beliau mengatakan, bahwa Jamiyyah NU yang Lahir pada tahun 1926, dimana masa itu masih banyak sistem kerajaan atau kesultanan dibelahan penjuru Nusantara. Oligarki kekuasaan absolut di zaman kerajaan masih kental. Tentunya Tahta kerajaan maupun kebijakan akan di emban anak-anak Raja atau keluarga terdekat Raja.
“Itulah yang terjadi di zaman itu, akan tetapi pada masa itu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dan para Muassis NU lainya, dalam mendirikan NU tidak menghendaki Oligarki terjadi di tubuh NU”, terangnya.
Sambungnya, semua memiliki kesempatan sama dan diperlakukan sama dalam kata lain Demokrasi. Hal itu dibuktikan dengan keluarga Muasis NU tidak ada yang menguasai secara absolut di tubuh NU.
“Oleh sebab itu jikalau ada oknum yang menghendaki atau menciptakan Oligarki di tubuh NU niscaya mereka akan kesulitan sendiri, karna para muasis NU tidak menghendaki itu terjadi di tubuh NU”, tegasnya.
Menurutnya, oligarki tidak hanya dari keturunan saja. Akan tetapi bisa muncul dari kelompok tertentu, seperti halnya kepengurusan yang hanya diambil dari kearabat dan teman dekat saja.
“Sekarang ini banyak oknum-oknum yang ingin menghancurkan martabat NU, dengan sistem yang masih olirgarki. Ini tidak boleh terjadi di IPNU IPPNU”, tandasnya.
Maka di situlah kader-kader IPNU IPPNU sangat dibutuhkan dalam penerus estafet perjuangan. Oleh karena itu mereka dididik supaya menjadi kader yang kreatif dan berintelektual tinggi.
“Dan Jangan kecil hati jikalau di ranting hanya ada beberapa kader, karna IPNU IPPNU bukanlah organisasi masa, tapi organisasi pengkaderan”, ungkapnya.
Terakhir, Lewat beberapa kader itulah IPNU IPPNU bisa bermanfaat. Karena khairunnas anfa uhum li nas. Untuk itu, mari kita sama-sama membangkitkan semangat berkhidmat untuk kemajuan Bangsa dan Negera.
Kontributor : Rohman Jaya (Kab. Batang)
Berita dari desa | Membaca kampung halaman