Daridesa.com | Jakarta – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi mengatakan, pandemi covid 19 memberikan banyak pelajaran terutama terkait pentingnya digital marketing.
Hal tersebut dikatakan pada Webinar yang diselenggarakan oleh Institute for Social Economic Digital (ISED) di Jakarta, Rabu (20/5). Dalam Webinar ini, ia mengajak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar lebih terbuka dan mulai menerapkan sistem digital marketing, untuk memastikan ekonomi desa tetap berjalan.
“BUMDes harus bekerjasama dengan stakeholder pelaku digital. Karena desa kalau mau maju, harus bekerjasama baik dengan perusahaan swasta maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara), harus lebih terbuka,” ujarnya.
Budi Arie mengatakan, pengembangan ekonomi digital di desa dalam kondisi kekinian dan akan datang sangat penting dilakukan. Terlebih lagi, desa memiliki banyak hasil produksi pertanian yang siap dipasarkan. Menurutnya, desa idealnya menjadi pusat produksi dan distribusi berbagai produk terutama produk pertanian.
“Untuk itu desa digital harus terus ditumbuhkan, agar barang dari desa bisa langsung diakses oleh konsumen,” ujarnya.
Menurutnya, penggunaan teknologi digital membuat pasar menjadi lebih terbuka dan transparan. Dalam digital marketing, lanjutnya, konsumen akan mendapatkan barang dengan harga yang relatif lebih baik. Di samping itu, produsen juga bisa menjual barang dengan keuntungan yang wajar dan dapat lebih mudah dalam menjamah konsumen.
“Digital marketing membuat perdagangan menjadi lebih fair (adil), produsen bisa mendapatkan keuntungan yang wajar dan konsumen bisa mendapatkan harga yang terbaik. Sheingga pedagang untung, konsumen untung,” ujarnya.
Di samping itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat desa yang berada di perantauan untuk menunda keinginan mudik.
Menurutnya, memastikan desa-desa tidak tersebar covid 19 sangat penting dilakukan untuk membantu mempercepat masa recovery ketika pandemi covid 19 berakhir.
“Karena dengan tidak mudik sama artinya menyelamatkan warga desa, ujung-ujungnya menyelamatkan seluruh warga Indonesia. Karena desa adalah pusat pangan. Sehingga jika desa bisa kita selamatkan dari wabah ini, maka pada masa recovery, desa bisa menjadi lokomotif untuk bergerak maju,” ujarnya. (Red)
Berita dari desa | Membaca kampung halaman