Jurnal Warga, daridesa.com – Agama berperan sangat penting dalam mengatur sendi-sendi kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Agama dan beragama adalah satu kesatuan namun memiliki makna yang berbeda. Agama merupakan sebuah ajaran kebaikan yang menuntun manusia kembali kepada hakekat kemanusiaannya.
Korelasi kehidupan dalam beragama mengacu pada hubungan antara keyakinan dan praktik keagamaan seseorang dengan cara mereka menjalani kehidupan sehari-hari. Ini mencakup bagaimana nilai-nilai, norma, dan ajaran keagamaan mempengaruhi perilaku, keputusan, dan interaksi sehari-hari seseorang.
Adapun beberapa aspek korelasi kehidupan dalam beragama seperti. Moralitas dan Etika, Agama sering memberikan kerangka moral dan etika bagi umatnya. Keyakinan akan adanya kebenaran mutlak dan prinsip-prinsip etika yang diberikan oleh agama dapat mempengaruhi bagaimana seseorang membuat keputusan moral dalam kehidupan sehari-hari.
Kehidupan Sosial dan Hubungan, Agama dapat mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Nilai-nilai seperti kasih sayang, keadilan, toleransi, dan saling menghormati adalah aspek penting dari banyak kepercayaan agama, dan dapat membentuk cara seseorang berhubungan dengan sesama manusia.
Kehidupan Keluarga dan Perkawinan, Agama memiliki pengaruh yang besar dalam tata cara perkawinan, pendidikan anak, dan struktur keluarga. Ajaran agama sering mengatur norma-norma terkait pernikahan, perceraian, dan tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak mereka.
Pekerjaan dan Karier, Nilai-nilai agama dapat mempengaruhi bagaimana seseorang memilih karier, memperlakukan rekan kerja, dan menjalani etika kerja. Beberapa agama juga memiliki ajaran tentang keadilan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Pendidikan dan Pengetahuan, Banyak agama menekankan pentingnya ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, dan pencarian kebenaran. Hal ini dapat memotivasi umatnya untuk mencari pengetahuan dan mengembangkan kecerdasan mereka.
Pelayanan Masyarakat dan Kepedulian Sosial, Banyak agama mendorong umatnya untuk melakukan amal kebajikan, membantu yang membutuhkan, dan berpartisipasi dalam pelayanan masyarakat. Hal ini dapat mencakup bantuan kepada fakir miskin, perawatan terhadap orang sakit, dan berbagai bentuk kontribusi positif dalam masyarakat.
Pengelolaan Waktu dan Prioritas, Agama dapat memberikan pedoman tentang cara mengalokasikan waktu dan prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, waktu yang diberikan untuk beribadah, refleksi, atau waktu bersama keluarga.
Korelasi kehidupan dalam beragama bersifat sangat individual dan dipengaruhi oleh interpretasi pribadi terhadap ajaran agama serta pengalaman hidup masing-masing individu. Setiap orang mungkin mengintegrasikan nilai-nilai agama ke dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan cara yang unik.
Saya merasa seperti ada korelasinya dalam hidup ini dengan surat Al-Fatihah. apakah benar surat Al-fatihah ada korelasinya dengan kehidupan?
Ya, Surat Al-Fatihah memiliki korelasi yang signifikan dengan kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Surat Al-Fatihah adalah doa utama dalam Islam yang dibaca dalam setiap rakaat shalat dan merupakan bagian integral dari ibadah sehari-hari umat Muslim. Berikut adalah beberapa contoh korelasi Surat Al-Fatihah dengan kehidupan manusia:
Panduan Hidup: Surat Al-Fatihah meminta petunjuk dari Allah untuk meniti jalan yang lurus. Ini mengingatkan manusia untuk mencari dan mengikuti jalan yang benar dalam kehidupan mereka, sehingga membimbing mereka menuju kebaikan dan keberkahan.
Moral dan Etika: Nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam Surat Al-Fatihah, seperti kasih sayang, keadilan, dan tawakal (kepercayaan kepada Allah), membentuk landasan karakter dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan dengan Sesama Manusia: Memohon petunjuk dari Allah untuk menjauhi jalan yang sesat juga dapat diartikan sebagai mengambil sikap baik terhadap sesama manusia. Ini mengajarkan pentingnya menghormati, menghargai, dan membantu sesama manusia dalam perjalanan kehidupan.
Pengelolaan Kesulitan dan Ujian: Ketika menghadapi kesulitan dan ujian dalam kehidupan, Surat Al-Fatihah mengingatkan manusia untuk memohon pertolongan dan petunjuk dari Allah. Ini mengajarkan kesabaran, ketabahan, dan tawakal ketika menghadapi cobaan.
Pendidikan dan Pencarian Ilmu: Permohonan petunjuk dalam Surat Al-Fatihah juga mencerminkan pentingnya mencari pengetahuan, merenungkan, dan belajar dalam kehidupan. Ini mendorong manusia untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang agama dan kehidupan.
Kepemimpinan dan Kepemimpinan yang Adil: Ayat-ayat dalam Surat Al-Fatihah, seperti “Ih dinas siratal mustaqim” (tunjukilah kami jalan yang lurus), dapat dihubungkan dengan prinsip-prinsip kepemimpinan yang adil dan bijak.
Membangun Koneksi dengan Tuhan: Surat Al-Fatihah adalah bentuk ibadah dan memungkinkan manusia untuk membangun dan memperdalam hubungan mereka dengan Allah. Ini mencerminkan kebutuhan manusia untuk spiritualitas dan keberadaan tujuan hidup.
Keseluruhan, Surat Al-Fatihah merupakan doa dan panduan penting dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Mencerminkan aspek spiritual, moral, etika, dan praktis kehidupan manusia, surat ini mengajarkan tentang pentingnya mencari petunjuk dan kasih sayang Allah dalam segala aspek kehidupan.
Dan yang harus kita semua tahu, Surat Al-Fatihah adalah hatinya Al-Qur’an dan isi kandungannya adalah dasar dari kehidupan bahkan huruf an tanda bacanyanya pun lengkap.
Hal ini diperkuat surat pertama dalam Al-Qur’an dan terdiri dari tujuh ayat. Ini adalah salah satu surat yang paling penting dalam ajaran Islam dan dipandang sebagai doa pokok dalam ibadah shalat.
Arti al Fatihah mengandung pokok ajaran ilmu akhlaq. Ilmu akhlaq sebagaimana namanya adalah ilmu untuk mewujudkan kesempurnaan. Ilmu ini berisi nilai-nilai luhur.
Salah satunya adalah istiqamah pada sebuah jalan yang diungkapkan melalui kalimat “iyyaaka nasta’in” yang artinya hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.
Berikut adalah isi kandungan dari Surat Al-Fatihah:
Ayat 1: Al-Fatihah dimulai dengan memuji Allah, Rabb semesta alam. Allah disebut sebagai Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih) dan Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang), dua atribut penting yang menunjukkan rahmat dan kasih sayang-Nya terhadap seluruh makhluk.
Ayat 2: Pujian berlanjut dengan menyebutkan Allah sebagai Malik (Pemilik dan Penguasa Mutlak) dan Dayyan (Pengadil) hari pembalasan.
Ayat 3: Umat memohon pertolongan kepada Allah dengan menyatakan bahwa hanya kepada-Nya mereka menyembah dan hanya kepada-Nya mereka meminta pertolongan.
Ayat 4: Umat memohon petunjuk dari Allah untuk dapat mengikuti jalan yang benar, yaitu jalan orang-orang yang telah mendapat nikmat petunjuk dari-Nya, bukan jalan orang-orang yang sesat atau yang telah menimbulkan kemurkaan-Nya.
Ayat 5: Ayat ini menunjukkan ketaatan dan pengabdian umat kepada Allah semata, tanpa meminta balasan atau imbalan duniawi.
Ayat 6: Umat memohon kepada Allah agar tetap diberi petunjuk dan keimanan, serta terhindar dari kesesatan dan kebinasaan.
Ayat 7: Surat Al-Fatihah diakhiri dengan mengakui bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam semesta dan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Jadi, Surat Al-Fatihah adalah doa yang meminta petunjuk, kebaikan, dan pertolongan dari Allah SWT. Surat ini juga mengandung pengakuan akan keesaan dan keagungan Allah sebagai Tuhan seluruh alam semesta.
Saya beranggapan bahwa kehidupan ini selalu mengajrakan tentang kasih dan sayang kepada sesama umat manusia, itu terkandung pada surat Al-Fatihah yang tertulis pada ayat ke 3 yaitu “Ar-Rahman” dan “Ar-Rahim” yang berarti Kasih & Sayang
Ya, “Ar-Rahman” dan “Ar-Rahim” adalah dua atribut penting dari Allah dalam Islam yang mencerminkan sifat kasih sayang, penyayang, dan penuh rahmat-Nya terhadap seluruh ciptaan-Nya. Meskipun keduanya memiliki arti yang serupa, terdapat perbedaan nuansa antara keduanya:
Ar-Rahman (الرحمن): Ini adalah bentuk superlatif dari rahmah (rahmat). Ar-Rahman menggambarkan rahmat Allah yang sangat luas, menyeluruh, dan universal terhadap seluruh makhluk-Nya tanpa memandang agama, ras, atau keadaan sosial. Sifat Ar-Rahman menunjukkan cinta dan kebaikan Allah yang mendalam kepada semua ciptaan-Nya. Ini mencerminkan esensi kebaikan dan kecintaan Allah terhadap manusia dan seluruh alam semesta.
Ar-Rahim (الرحيم): Sifat Ar-Rahim juga mencerminkan rahmat Allah, namun dengan fokus pada rahmat-Nya terhadap orang-orang yang beriman dan melakukan kebaikan. Ar-Rahim mengacu pada rahmat yang bersifat khusus terhadap umat-Nya yang beriman. Ini menekankan bahwa Allah memberikan kebaikan, perlindungan, dan pertolongan khusus kepada mereka yang taat dan bertaqwa.
Korelasi dari atribut Ar-Rahman dan Ar-Rahim dengan kehidupan manusia dapat sangat signifikan yaitu :
Pentingnya Kasih Sayang dan Kebaikan: Menghayati Ar-Rahman dan Ar-Rahim mengajarkan manusia tentang pentingnya kasih sayang, kebaikan, dan empati terhadap sesama manusia dan ciptaan Allah lainnya.
Motivasi untuk Berbuat Baik: Mengetahui bahwa Allah adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim dapat memotivasi manusia untuk berbuat baik, bermurah hati, dan membantu mereka yang membutuhkan.
Panduan dalam Menjalani Kehidupan: Menghayati sifat-sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim memberikan panduan moral dan etika untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh rasa kasih sayang dan keadilan.
Pertolongan dalam Kesulitan: Keyakinan bahwa Allah adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim memberikan kepercayaan bahwa dalam saat-saat kesulitan dan ujian, Allah akan memberikan bantuan dan pertolongan kepada mereka yang beriman dan tawakal.
Dengan demikian, Ar-Rahman dan Ar-Rahim memiliki implikasi yang mendalam dalam memahami esensi kehidupan manusia, mengajarkan tentang kasih sayang dan kebaikan, serta memberikan pegangan moral dan etika yang kuat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Penulis: Taufik Rahman
Berita Dari Desa | Membaca Kampung Halaman