Daridesa.com – Lebah trigona yang mempunyai nama latin Apis Trigona ini, menjadi lebah penghasil madu yang cukup populer belakangan ini. lebah ini lebih dikenal dengan istilah teuweul oleh masyarakat suku sunda atau klenceng oleh suku jawa.
lebah tanpa sengat ini menjadi begitu populer untuk diternakan karena tidak menyengat pada manusia, berbeda dengan lebah pada umumnya, madu yang dihasilkan oleh lebah ini mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Untuk menghasilkan madu berkualitas baik perlu di dukung oleh lingkungan yang asri serta kaya akan nektar sebagai sumber makanannya. Salah satu lingkungan yang dapat mendukung ekosistem adalah lingkungan pedesaan.
Desa menjadi kawasan yang masih sangat asri dengan beraneka ragam tanaman bunga serta tumbuhan yang dapat dijadikan sumber makanan, serta pendukung lain dalam keberlangsungan hidup lebah Trigona.
Secara umum, masyarakat pedesaan sudah mengenal akan manisnya madu dari lebah Trigona ini, namun keterbatasan pengetahuan informasi mengenai lebah ini belum optimal di lingkungan kita. Padahal kita tau kebutuhan akan madu sangatlah besar dan dapat menjadi peluang pendapatan masyarakat di Desa.
Minimnya perawatan serta tidak perlunya membuat ekosistem buatan untuk lebah ini menjadi salah satu kelebihan berternak lebah di Desa, dengan panen kurun waktu 3 bulan sekali dengan modal yang minim peternakan lebah dari desa bisa mendulang banyak rupiah.
Penulis : Ebi