Daridesa | Purwakarta – Tindakan pemukulan jurnalis pers mahasiswa LPM Progress Unindra PGRI Jakarta, yang terjadi kepada Rizky Muazam, dikecam oleh berbagai golongan jurnalis, kali ini solideritas di galang oleh para jurnalis pelajar dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Pena dan Lensa (Kopel) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FTMIPA) Unindra PGRI, kepada Jurnalis LPM Progres yakni Rizky Muazam.
Hadi Founder Kopel mengecam tindakan barbar yang di lakukan oleh para oknum dari HMI FTMIPA Unindra, kepada Rizky Muazam
“Saya menerima kabar ada rekan kami jurnalis yang mengalami intimidasi kekerasan saat akan mengklarifikasi karya tulisnya, seharusnya Tulisan bisa di klarifikasi kembali dengan tulisan, bukan dengan kekerasan” Ucap Hadi, Rabu (25/03/2020).
Menurut saya kejadian ini juga telah mencederai demokrasi dan melanggar prinsip kebebasan pers. Cobalah tunjukan intelektual yang selama ini temen-temen pelajari di Organisasi
“Jelas saya mengecam tindakan ini, peristiwa seperti ini harus selesaikan di ranah hukum. Biar kapok dan dapat pelajaran”. Katanya
Selain itu kami mendesak kepada pihak-pihak yang bersangkutan untuk menyelesaikan kasus kekerasan terhadap rekan kami ini. Ujar Hadi
Diketahui kejadian tersebut bermula saat terbitnya sebuah artikel berjudul “Sesat Berpikir Kanda HMI Dalam Menyikapi Omnibus Law” di laman www.lpmprogress.com pada Jumat (20/3/2020).
Beberapa anggota HMI Komisariat Persiapan FTMIPA Unindra tidak terima dan meminta LPM Progress untuk menghapus artikel tersebut.
Pelaku justru malah menganiaya penulis. Akibat tindak kekerasan tersebut, Rizky mengalami cedera serius di bagian wajah karena dikeroyok beberapa orang. Terlihat bibir Rizky robek dan mulutnya dipenuhi dengan darah. Darah itu mengucur ke dagu dan bercaknya hingga ke sweater kuning yang dikenakannya. (Der)
Berita dari desa | Membacakampung halaman