Mengenal Cara Bermain Permainan Tradisional Petak Umpet

Mengenal Cara Bermain Permainan Tradisional Petak Umpet

Budaya, Daridesa.com – Permainan tradisional yang paling seru pada masanya adalah petak umpet. Untuk memainkan ini kamu harus mengumpulkan lebih dari dua orang.

Permainan dimulai dengan melakukan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi “Kutik” (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi, Red). Si kutik ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10.

Biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi.

Tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG

Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si ”

kutik” beraksi mencari teman-temannya tersebut..

Jika si kutik lengah, pemain lain harus segera ke tempat kutik tadi dan berteriak inglo. Jika sudah ada yang berhasil teriak dan sampai ke tempat penjaga, berarti dialah pemenangnya

Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Orang yang pertama ditemukan yang menjadi ‘Kutik’ berikutnya..

Permainan ini bisa melatih anak beradu kecerdasan, kecermatan, dan kejelian. Anak-anak dilatih berpikir mencari tempat yang tepat untuk bersembunyi dan bagaimana cara bersembunyi untuk menghindar dari orang mencarinya.

Permainan ini juga menjadikan anak lebih kuat dan tangkas secara fisik. Selain itu memberikan pendidikan pada anak untuk bermain sportif, jujur dan kreatif. (Red)

Berita dari desa | Membaca kampung halaman

ARTIKEL TERKAIT
Bangun Ekosistem Komunitas Film, Ekraf Minta Pemda Purwakarta Perhatikan Sektor Film

Bangun Ekosistem Komunitas Film, Ekraf Minta Pemda Purwakarta Perhatikan Sektor Film

Dzikr Abazis Subekti Sayangkan Aksi Pengeroyokan Seorang Nenek di Cianjur

Dzikr Abazis Subekti Sayangkan Aksi Pengeroyokan Seorang Nenek di Cianjur

Heru Kurniawan Terpilih Sebagai Kepala Desa Gandamekar Plered

Heru Kurniawan Terpilih Sebagai Kepala Desa Gandamekar Plered

BUMDes: Pilar Ekonomi Menuju Kemandirian Desa

BUMDes: Pilar Ekonomi Menuju Kemandirian Desa

Telaga Cafe Bungursari: Tempat Ngopi & Creative Space Bernuansa Alam

Telaga Cafe Bungursari: Tempat Ngopi & Creative Space Bernuansa Alam

Peringati Hari Bumi 2025, Patriot Desa Purwakarta Gelar Aksi Tanam 200 Pohon di Desa Cilingga

Peringati Hari Bumi 2025, Patriot Desa Purwakarta Gelar Aksi Tanam 200 Pohon di Desa Cilingga