Daridesa.com | Purwakarta – Bagi anak yang lahir di tahun 90-an, tumbuh besar di perkampungan dan dikelilingi persawahan yang luas, pasti tidak asing lagi dengan masakan belalang goreng. Nikmatnya “goreng simeut” tak terungkapkan dengan kata-kata, apalagi kalo dicampur dengan nasi panas. Hmm… yummy!
Yups… Berawal dari hobi makan belalang goreng, Yahya (30) warga Desa Cirangkong, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta. memulai bisnis menjual belalang goreng dengan brand “Goreng Simeut Cirangkong”.
Bisnis yang mulai dirintisnya sejak tahun 2015 ini, ternyata banyak peminatnya hingga sekarang. Bahan baku belalang didapat dari daerah sekitar Jawa Barat semisal Sumedang, Tasikmalaya, dan Subang. Belalang yang diolah adalah jenis Belalang Kelapa, atau Simeut Kalapa dalam bahasa Sunda.
Setiap harinya, Yahya bisa menjual lebih dari 15 Kg. Mulai dari berjualan secara keliling menggunakan mobil, menitipkan di pusat oleh-oleh Galeri Menong, hingga memasarkannya melalui media sosial.
Bahkan, belalang goreng dari Cirangkong ini sudah tembus ke mancanegara seperti Hongkong dan Taiwan. Tak hanya menjual masakannya, Yahya juga menjual bahan baku mentahnya kepada para reseller.
Bahan baku tersebut didapat dengan harga Rp. 65.000 perkilogram, sudah termasuk ongkos kirim dari pengepulnya. Omset usaha kecil menengah ini bisa mencapai 1 juta rupiah per’hari.
Belalang goreng yang dijual oleh warga asli Purwakarta ini mempunyai rasa original (hanya menggunakan garam), asam manis, dan gurih pedas. Harga untuk sebungkus belalang goreng ini sebesar Rp. 10.000 dengan berat 47 gram.
Kedepan, Yahya bersama Istrinya, Fitri (31) akan membuka usaha rumah makan berkonsep makanan tradisional, dengan menu unggulan belalang goreng. (Yudi Agustia/Red)
Kabar dari desa | Membaca kampung halaman