Pemalang, daridesa.com – Potensi yang ada di Pegiringan untuk mendukung kemajuan Desa, baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, sarana prasarana maupun ekonomi dan sosial budaya.
- Pertanian
Desa Pegiringan adalah salah satu Desa penghasil padi dan jagung t, oleh sebab itu tanaman jagung adalah tanaman unggulan di Desa Pegiringan dengan luas perkebunan 42,138 Ha.
Pertanian andalan masyarakat di Pegiringan dan sampai saat ini masih terus dikembangkan adalah Padi keriting, pisang, ubi dll, pada tahun 1990 s/d 2006 Desa Pegiringan adalah salah satu Desa penghasil ubi , tetapi seiring berkembang pesatnya tanaman perkebunan maka lahan untuk menanam ubi mulai berkurang dan juga keluhan para petani ubi saat ini adalah harga jual yang semakin menurun membuat para petani berkurang untuk menanam ubi.
Peternakan salah satu potensi unggulan kami yang masih terus kami kembangkan walaupun para peternak diwilayah kami masih terbentur dengan pengadaan bibit ternak dan permodalan, dengan potensi alam yang sangat mendukung wilayah kami sangat cocok untuk pengembangan peternakan terbukti pada awal 2014 salah satu kelompok tani di Desa Pegiringan mendapatkan bantuan ternak dari dinas terkait dari awalnya 35 ekor kambing dalam jangka waktu 6 bulan berkembang menjadi 80 ekor kambing.
- Wisata Religi
Petilasan Mbah Jebang Desa Pegiringan
dikutip dari salah satu sumber warga Pegiringan dan sumber lain (http://desamejagong.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-desa-mejagong.html) sekitar tahun 1883 masuk yaitu ketika Bupati Pemalang di pimpin oleh seorang Bupati Tumenggung bernama SURADILAGA dengan patih bernama SAMPUN.
Pada waktu Bupati mengutus lima orang pembantunya untuk membuat saluran atau susukan (sungai) ke lima utusan tersebut adalah :
1. Mbah NURSIGIT di wilayah Desa MEJAGONG.
2. Mbah LODRA di perbatasan Desa KECEPIT.
3. Mbah PENGAPIT di Desa KECEPIT.
4. Mbah JONGKE di Desa KALIMAS.
5. Mbah JEBENG di Desa PEGIRINGAN Kec. BANTARBOLANG.
Semua utusan bekerja sungguh-sungguh, Sehingga air dari sungai Comal dapat mengalir sampai ke Sumberharjo Kabupaten Pemalang dan Cikero Kedungjati Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal, di Mejagong Mbah Nur Sigt membuat tempat peristirahatan (rumah kecil)di bawah pohon Manggis di sekitar bendung Mejagong.Tempat tersebut sampai sekarang masih di abadikan dengan mengadakan TAHLILAN di makam Mbah NURSIGIT dan Selamatan dengan TAKIRAN di MANGGIS DALEMAN (Tempat Petilasan) setiap tanggal 1 bulan SURA/MUHARROM tiap tahunnya.
- Sumber Daya Mineral Non Logam
- Sirtu
Sirtu yang terdaat di desa Pegiringan adalah berupa sirtu darat dan sirtu sungai. Sirtu darat berupa produk batuan dicirikan dengan bentuk komponen bundar. Sedangkan sirtu sungai merupakan hasil rombakan dari batuan yang lebih tua, berupa endapan aluvial. Beberapa tempat penggalian sirtu sungai belum menggunakan alat berat untuk keperluan pembuatan jalan dan konstruksi fisik lainnya, lokasi sirtu sungai terdapat di daerah Simbang. Luas Endapan Sirtu ini terbatas, umumnya hanya mengisi pada kelokan sungai (endapan meander) atau dataran banjir.
- Pasir
Pasir di Pegiringan merupakan suatu komoditas bahan baku yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi serta keterdapatannya yang cukup melimpah di setiap daerah. Pasir sebagai bahan baku sangat diperlukan dalam bidang konstruksi pembangunan infrastruktur dan sarana-sarana umum. seperti hasil penelitian REZA PERDANA TARIGAN dari Fakultas Tehnik Universitas Diponegoro Semarang, tahun 2016 yang melakukan penelitian sumber daya galian di Pegiringan.
Kajian potensi bahan galian di Desa Pegiringan dan Sekitarnya ini mula – mula dilakukan dengan cara survei dan investigasi berupa pemetaan geologi permukaan, penyelidikan geolistrik, test pit, dan pengukuran luas dan volume potensi. Sehingga dapat diketahui potensi dan penyebaran bahan galian.
Daerah pemetaan terletak di Desa Pegiringan, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, dengan luas daerah sebenarnya adalah 1 x 1 km. Lokasi wilayah pertambangan merupakan daerah sawah dengan luas ± 110.000 m2. Lokasi penelitian dapat ditempuh melalui Semarang (Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah), Kabupaten ini berjarak kira-kira 135 Km ke arah barat, atau jika ditempuh dengan kendaraan darat memakan waktu lebih kurang 2-3 jam menuju alun-alun Kabupaten Pemalang yang berjarak sekitar 60 km ke arah selatan dengan waktu tempuh jika menggunakan kendaraan pribadi sekitar 1 jam. Total perjalan waktu mencapai 3-4 jam. Secara astronomis daerah penelitian terletak pada 1090 17’ 30’’– 1090 40’ 30’’ Bujur Timur (BT) dan 8052’ 30’’ – 7020’ 11’’ Lintang Selatan (LS). Lokasi daerah penelitian lebih tepatnya terlihat pada peta dibawah ini ;
Adapun hasil penelitannya menunjukkan litologi yang terdapat pada wilayah penelitian tersusun oleh dua satuan yaitu satuan breksi dan satuan batupasir vulkanik. Kemudian hasil pendugaan geolistrik terdapat litologi batupasir, batulempung, batupasir kerikilan dan breksi vulkanik. Dari data kandungan pasir pada penyelidikan geolistrik yang telah dihitung menggunakan Surfer 13 maka didapatkan volume pasir 1.961.959,3 m3.. Pengujian lab yang telah dilakukan yaitu uji yaitu kadar lumpur, kandungan organik, ukuran butir, kekekalan dan modulus kehalusan pasir, menyatakan bahwa pasir Desa Pegiringan, Kecamatan Bantarbolang, Provinsi Jawa Tengah layak untuk dijadikan bahan baku konstruksi infrastruktur jalan.
sumber: pegiringan.desa.id
Berita dari desa | Membaca kampung halaman