• Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi
  • Iklan
  • Login
Daridesa.com
  • Berita Desa
    • Budaya
    • Kuliner
    • Pertanian
    • Ekonomi
    • Pariwisata
  • Berita Nasional
    • Olahraga
    • Politik & Hukum
    • Bisnis
    • Teknologi
  • Pesantren
  • Sosok
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Gadget
    • Otomotif
  • Jurnal Warga
  • Daridesa TV
No Result
View All Result
  • Berita Desa
    • Budaya
    • Kuliner
    • Pertanian
    • Ekonomi
    • Pariwisata
  • Berita Nasional
    • Olahraga
    • Politik & Hukum
    • Bisnis
    • Teknologi
  • Pesantren
  • Sosok
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Gadget
    • Otomotif
  • Jurnal Warga
  • Daridesa TV
No Result
View All Result
Daridesa.com
No Result
View All Result
Home Kabar

Marak Terjadi Kekerasan Seksual di Daerahnya, Aktivis Muda Batang Diskusi Cari Solusi

Rokhman Jaya by Rokhman Jaya
April 14, 2023
A A
kekeran seksual batang
484
SHARES
1.5k
VIEWS

Batang, daridesa.com – Komunitas Aktivis Muda Kabupaten Batang melakukan diskusi tentang kekerasan seksual yang marak terjadi dilingkungan pendidikan formal maupun non formal di daerahnya akhir-akhir ini yang sangat menyita perhatian publik.

Walaupun diskusi secara virtual pada Rabu, (12/4/23), siaran langsung instagram @batang.update, tidak mengurangi rasa semangat untuk mencari solusi dan pencegahan kekerasan seksual.

Baca yang lainnya

Warga Purwakarta Deklarasikan STOP CRIME

Warga Purwakarta Deklarasikan STOP CRIME

September 19, 2023
Korelasi Al-Fatihah Dalam Kehidupan

Korelasi Al-Fatihah Dalam Kehidupan

September 18, 2023

Aktivis yang dikenal sebagai bapak teater di Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Slamet Nurohim merasa prihatin dan marah yang mendalam, kerena lembaga pendidikan yang terlihat aman justru banyak kejadian kekerasan seksual.

“Saya sangat jengkel kejadian ini, lalu harus kemana lagi ruang belajar paling aman untuk kita dan anak-anak kita,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Slamet mengatakan, sebagian orang tua susah payah agar anaknya bisa di sekolah umum dengan harapan anaknya cerdas secara akedemi, ada juga sebagian orang tua memilih pesantren dari pada sekolah umum untuk tempat anaknya belajar agama agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

“Tetapi karena kejadian ini, orang tua semakin kebingungan untuk menempatkan ruang belajar anaknya, kerena kekerasan seksual marak terjadi di pesanten maupun sekolah umum,” terang Slamet yang juga guru di Madrasah Tsanawiyah (MTS) Nahdlatul Ulama (NU) Pecalungan, Batang itu.

Ia menjelaskan, kejadian kekerasan seksual di Batang hampir semuanya dilakukan oleh oknum guru. Menurutnya, kejadian kekerasan seksual didasari beberapa faktor dari pelaku maupun korban yang harus kita bedah satu persatu dan carikan solusi bersama.

Sebagai narasumber Dewi Krisnawati menjelaskan kekerasan seksual yang terjadi minggu terakhir ini dilingkungan pesantren oleh oknum pengasuh dengan motif pernikahan. Korban diajak bersalaman sebagai ijab kabul yang kemudian diyakini pelaku sudah sah menjadi istri.

“Korban dipaksa pelaku dengan iming-iming pahala dan keberkahan dari guru,” tambahnya.

Sebagai perempuan yang memilik akal sehat pasti akan menolak dengan iming-iming tersebut. Akan tetapi dirinya memahami situasi korban pada saat itu yang kemungkinan apabila terjadi pada dirinya juga hanya bisa pasrah.

“Kita tidak bisa mensudutkan korban maupun pelaku, akan tetapi kita harus berusaha agar kejadian ini tidak terjadi lagi,’’ harap Dewi.

Guru Madrasah Ibtida’iyah Salafiyah (MIS) Desa Pangempon, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Anif Syarifudin menegaskan lingkungan pesantren dan sekolah aman tidak bisa menjanjikan karakter anak. Menurutnya, pendampingan orang tua sangatlah penting, jangan semata berkerja dan mencari penghidupan.

“Saya selalu sampaikan kepada orang tua untuk sisakan sepuluh persen waktu untuk pendampingan anak,” ungkapnya.

Anif menegaskan sebagai orang tua harus memberikan kepada anaknya asupan-asupan pendidikan secara langsung dan selalu mengawasi pergaluannya. Sehingga orang tua akan paham mental dan pertumbuhan pemahaman anaknya.

Kabar Dari Desa | Membaca Kampung Halaman

Tags: batangKekerasan seksualpendidikan
Share194Tweet121Share34ShareSendSend

Related Posts

Warga Purwakarta Deklarasikan STOP CRIME

Warga Purwakarta Deklarasikan STOP CRIME

by Fahrullah
September 19, 2023
0

Purwakarta, daridesa.com - Menyikapi maraknya kembali kriminalitas di kalangan remaja yang menimbulkan korban, sejumlah warga di Purwakarta menggelar *Deklarasi Stop...

Korelasi Al-Fatihah Dalam Kehidupan

Korelasi Al-Fatihah Dalam Kehidupan

by Fahrullah
September 18, 2023
0

Jurnal Warga, daridesa.com - Agama berperan sangat penting dalam mengatur sendi-sendi kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Agama dan...

Ibnu Ramadhan: WCD 2023 Kota Cimahi Ajang Refleksi dan Sinergi Antar Lini

Ibnu Ramadhan: WCD 2023 Kota Cimahi Ajang Refleksi dan Sinergi Antar Lini

by Fahrullah
September 15, 2023
0

Cimahi, daridesa.com - Leader WCD Kota Cimahi Ibnu Ramadhan dalam kesempatan Kamis, 14 Januari 2024 menuturkan gelaran WCD Kota Cimahi...

Next Post
Dewi Ajak Perempuan Bentuk Komunitas di Lingkup Desa se-Batang Untuk Cegah Pelecehan Seksual

Dewi Ajak Perempuan Bentuk Komunitas di Lingkup Desa se-Batang Untuk Cegah Pelecehan Seksual

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Daridesa.com

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi
  • Iklan

Copyright © 2023 Daridesa.com

No Result
View All Result
  • Berita Desa
    • Budaya
    • Kuliner
    • Pertanian
    • Ekonomi
    • Pariwisata
  • Berita Nasional
    • Olahraga
    • Politik & Hukum
    • Bisnis
    • Teknologi
  • Pesantren
  • Sosok
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Gadget
    • Otomotif
  • Jurnal Warga
  • Daridesa TV

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist