Kemendes PDTT Berikan Panduan Protokol Normal Baru Desa

Kemendes  PDTT Berikan Panduan Protokol Normal Baru Desa

Daridesa.com, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memberikan panduan protokol normal baru desa. Hal ini disampaikan saat konferensi pers dengan awak media pada Kamis, (2/7/2020).

Menurut Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri, Desa lebih efektif dalam melakukan penanganan COVID-19.

Mengutip data BNPB per 1 Juli, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) nasional 45.192, desa 188.787, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) nasional 13.296, desa 2.351 dan pasien positif COVID-19 nasional 57.770, sedang desa 909.

“Setiap pemudik atau pendatang digolongkan ODP, jadi penangan ODP di desa relatif efektif. Kasus PDP dan Positif COVID-19 di seluruh desa jauh lebih rendah daripada nasional, karena desa fokus pada penanganan ODP,” ujar Gus Menteri

“Fakta di atas menunjukkan bahwa desa merupakan garda terdepan dalam penerapan new normal,” sambung Gus Menteri.

Gus Menteri menjelaskan tujuan utama dari protokol normal baru desa adalah mewujudkan masyarakat desa yang produktif dan aman dari penularan COVID-19.

Selain itu, lanjut Gus Menteri, panduan protokol normal baru desa juga bertujuan untuk meningkatkan dukungan pemerintah desa dan segenap elemen masyarakat desa dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 di desa, dan tujuan terakhir adalah menciptakan tata kelola desa dalam pencegahan penularan COVID-19 melalui adaptasi pola hidup bermasyarakat dalam tatanan normal baru.

“Pelaksana penerapan normal baru desa dilakukan oleh pemerintah desa dan segenap elemen masyarakat desa dengan prinsip terbuka, sederhana dan jelas, dan partisipatif” tambah Gus Menteri.

Dalam panduan protokol normal baru desa yang diterbitkan Kemendes PDTT mencakup kegiatan sosial, keagamaan dan hajatan, kegiatan ibadah, pasar desa, kegiatan padat karya tunai desa (PKTD) dan tempat wisata.

Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memberikan panduan protokol normal baru desa. Hal ini disampaikan saat konferensi pers dengan awak media pada Kamis, (2/7/2020).

Menurut Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri, Desa lebih efektif dalam melakukan penanganan COVID-19.

Mengutip data BNPB per 1 Juli, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) nasional 45.192, desa 188.787, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) nasional 13.296, desa 2.351 dan pasien positif COVID-19 nasional 57.770, sedang desa 909.

“Setiap pemudik atau pendatang digolongkan ODP, jadi penangan ODP di desa relatif efektif. Kasus PDP dan Positif COVID-19 di seluruh desa jauh lebih rendah daripada nasional, karena desa fokus pada penanganan ODP,” ujar Gus Menteri

“Fakta di atas menunjukkan bahwa desa merupakan garda terdepan dalam penerapan new normal,” sambung Gus Menteri.

Gus Menteri menjelaskan tujuan utama dari protokol normal baru desa adalah mewujudkan masyarakat desa yang produktif dan aman dari penularan COVID-19.

Selain itu, lanjut Gus Menteri, panduan protokol normal baru desa juga bertujuan untuk meningkatkan dukungan pemerintah desa dan segenap elemen masyarakat desa dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 di desa, dan tujuan terakhir adalah menciptakan tata kelola desa dalam pencegahan penularan COVID-19 melalui adaptasi pola hidup bermasyarakat dalam tatanan normal baru.

“Pelaksana penerapan normal baru desa dilakukan oleh pemerintah desa dan segenap elemen masyarakat desa dengan prinsip terbuka, sederhana dan jelas, dan partisipatif” tambah Gus Menteri.

Dalam panduan protokol normal baru desa yang diterbitkan Kemendes PDTT mencakup kegiatan sosial, keagamaan dan hajatan, kegiatan ibadah, pasar desa, kegiatan padat karya tunai desa (PKTD) dan tempat wisata. (Red)

Berita dari desa – Membaca kampung halaman

ARTIKEL TERKAIT
Gusdurian Karawang untuk TUNAS 2025: Gerakan Kolektif Menolak Ketidakadilan Ekologis

Gusdurian Karawang untuk TUNAS 2025: Gerakan Kolektif Menolak Ketidakadilan Ekologis

Gunung Rahayu: Antara Pengembangan Wisata dan Dampak Sosial

Gunung Rahayu: Antara Pengembangan Wisata dan Dampak Sosial

Gemuruh Dibalik Sawah

Gemuruh Dibalik Sawah

Rumah Kosong Hidup Kembali, Desa Ditantang Hadirkan Ruang Kreatif

Rumah Kosong Hidup Kembali, Desa Ditantang Hadirkan Ruang Kreatif

HUT ke-80 RI di Purwakarta Diperingati dengan Upacara Khidmat dan Karnaval Meriah

HUT ke-80 RI di Purwakarta Diperingati dengan Upacara Khidmat dan Karnaval Meriah

Menghidupkan Literasi Desa: Saresahan Aksara KKN STAI Riyadhul Jannah di Taringgul Tengah

Menghidupkan Literasi Desa: Saresahan Aksara KKN STAI Riyadhul Jannah di Taringgul Tengah