Nasib Pertanian dibalik Covid-19

Nasib Pertanian dibalik Covid-19

Daridesa.com, Purwakarta – Pertanian merupakan salah satu sektor penting sekaligus roda penggerak dalam kemajuan ekonomi negara.

Namun, pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini, pemerintah menerapkan kebijakan yang mengharuskan banyak beraktifitas atau bekerja dirumah (WFH). Hal tersebut tentu menyebabkan banyak sektor yang terdampak dan mengalami penurunan tak terkecuali sektor pertanian.

Meski demikian, Founder Tatani Farm, Uus Ruhendi asal Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat mengaku sektor pertanian tidak terlalu terdampak oleh adanya pandemi Covid-19.

“Sampai saat ini dari Sektor Pertanian menurut Saya masih sangat stabil. Malah banyak karyawan yang terkena PHK atau pelaku usaha lain yang beralih profesi untuk bergerak di sektor pertanian”, kata Uus Ruhendi saat diwawancarai Jurnalis Daridesa.com (06/01/2021).

Dalam kondisi pandemi seperti ini peranan pertanian tetap harus dapat stabil untuk pemenuhan kebutuhan dan mempertahankan keberlangsungan hidup masyarakat.

“Beberapa subsektor pertanian memang ada yang mengalami peningkatan, peralihan profesi menjadikan banyak orang yang baru ingin memulai bertani, subsektor diantaranya adalah penyedia pupuk dan benih tanaman, mungkin subsektor tersebut bisa dikatakan mengalami peningkatan”, kata Uus.

Dari adanya subsektor yang mengalami peningkatan itu tidak membuat sektor pertanian yang lainnya mengalami penurunan saat pandemi.

Uus menambahkan, meski pandemi terus berlanjut, beberapa subsektor pertanian tetap berotasi saling melengkapi untuk pemenuhan kebutuhan pasar.

Yang terpenting kata Uus, masyarakat harus memperhatikan empat hal penting yang menjadi roda pertanian terus bergulir dan tidak mengalami kemerosotan.

“penyediaan stok komoditas, sistem tanam yang digunakan, jumlah luasan penanaman, begitupun dengan keadaan iklim. Ketika ada petani yang merugi saat pandemi seperti ini dilihat kembali pada empat hal tersebut,” tukasnya.

Untuk diketahui, Pertanian bersifat fluktuatif sehingga tidak dapat diketahui kapan petani akan untung atau merugi. Tetapi berbeda dengan beberapa jenis tanaman holtikultura ini, Tatani Farm sendiri telah sukses melakukan budidaya seperti kangkung dan timun. Dua jenis ini kata Uus, dalam pemasaran dan penghasilannya masih stabil saat masa pandemi. (Ismaya)

Berita dari desa | Membaca kampung halaman

ARTIKEL TERKAIT
Rampak Bambu Calung Terbentuk Dari Kreatifitas Pelajar SMPN 1 Pasawahan, Meriahkan Raker Ekraf

Rampak Bambu Calung Terbentuk Dari Kreatifitas Pelajar SMPN 1 Pasawahan, Meriahkan Raker Ekraf

Revolusi Bisnis Desa di Purwakarta oleh Mahasiswa KKN ITB

Revolusi Bisnis Desa di Purwakarta oleh Mahasiswa KKN ITB

D4 TLM FITKes Unjani laksanakan Cegah & Pengendalian Vector Penyakit Demam Berdarah di Kota Cimahi

D4 TLM FITKes Unjani laksanakan Cegah & Pengendalian Vector Penyakit Demam Berdarah di Kota Cimahi

EKRAF Kecamatan Bojong Inisiasi Wisata Kuliner & Panggung Budaya

EKRAF Kecamatan Bojong Inisiasi Wisata Kuliner & Panggung Budaya

EKRAF Bungursari Bersama Influencer Promosikan UMKM Purwakarta

EKRAF Bungursari Bersama Influencer Promosikan UMKM Purwakarta

Unjani Berikan Edukasi dan Tes Lab pada Remaja MAN Kota Cimahi

Unjani Berikan Edukasi dan Tes Lab pada Remaja MAN Kota Cimahi