Bandung, Daridesa.com – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Budi Sabarudin sudah mulai dibuka dan disosialisasikan kepada anak2 di Parakansaat, Kota Bandung.
Mengingat kondisi saya belum sembuh dari stroke, TBM Budi Sabarudin hanya dibuka hari sabtu dan minggu pukul 09:-00 – 11:00 dan pukul 13:00 -15:00.
Mengapa saya buka TBM Budi Sabarudin disaat saya belum sembuh dari stroke?, Tanyanya Budi kepada daridesa.com
“Bagi saya, sakit stroke tidak boleh jadi hambatan untuk berkreasi dan beraktifitas. Ujarnya
Tambah Budi, Membuka TBM sebagai bentuk ibadah kelada Allah SWT.
“Dan saya ingin menjadi bagian atau berkontribusi untuk kemajuan dan kesuksesan anak2. Kalau anak2 rajin membaca buku, kemudian menjadi pintar, luas wawasannya, akhlaknya bagus dan religius serta sukses hidupnya, tentu saja saya ikut senang dan bahagia karena diri saya ada manfaatnya buat mereka.” tuturnya.
Bukankah, Lanjut Budi. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk kehidupan ini?
Saya juga punya keyakinan, setiap anak itu menyimpan potensi luar biasa besar untuk menjadi orang sukses, orang hebat, orang cemerlang dan orang baik (akhlakul karimah).
“Namun sayang sekali tidak semua anak bernasib seperti itu. Mengapa? Alasannya karena tidak ada suport sistem dan keteladanan yang baik dari keluarga dan lingkungan.”
Lagi pula dari zaman ke zaman, akhlak manusia semakin bobrok dan bangkrut saja. Tapi anak-anak tidak boleh ikut dan bahkan harus diselamatkan dari kebobrokan dan kebangkrutan akhlak itu. Salah satunya, orang dewasa harus nenciptakan ekosistem yang baik buat mereka, seperti membuka Taman Bacaan Masyarakat. Ujarnya
Sebagai Informasi, TBM Budi Sabarudin Menerima donasi buku anak2 (usia Sd dan). Diutamakan buku fiksi bergambar dan berwarna (tidak menerima buku komik Jepang)